KB Cinta Kasih 88 Bagi Paket Imlek Selain Sembako, juga Dapat 20 Angpao

KB Cinta Kasih 88 Bagi Paket Imlek Selain Sembako, juga Dapat 20 Angpao
Pengurus Keluarga Besar Cinta Kasih 88 dan Ketua Walubi Sumut diabadikan di sela pembagian paket kasih Imlek, Minggu (8/1). (Analisadaily/Zulnaidi)

Analisadaily.com, Medan - Keluarga Besar Cinta Kasih 88 membagikan 150 paket Imlek di Vihara Gunung Timur Sakti, Medan, Jalan Asia Mega Mas, Gang Sepur Medan, Minggu (8/1) siang.

Warga duafa yang menerima berasal dari berbagai daerah di antaranya Kampung Lalang, Sunggal, Titipan,. Belawan, Labuhan, Pantai Cermin, Pantai Labuh dan Lubukpakam.

Setiap paket berisi beras 20 kg, mi instan dua kotak, kue bakul, manisan buah, sirup, minyak goreng, baju kaos dan kalender serta angpao.

Ketua KB Cinta Kasih 88 Eric Winata memperlihatkan piring yang merupakan salah satu isi dari paket bantuan.
"Hari ini ada dua puluhan keluarga yang ikut memberikan angpao," jelas Ketua Keluarga Besar Cinta Kasih 88 Eric Winata didampingi pengurus lainnya di antaranya A Salim, dan Halim Yunus.

Turut hadir Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumut Brilian Moktar SE MM MH dan istri serta ketua Vihara Gunung Sakti Timur, Yacob Lie.

Brilian Moktar memberikan apresiasi kepada Ketua Yayasan Vihara Gunung Timur Sakti dan Keluarga Besar Cinta Kasih 88. Bantuan ini merupakan kesekian kalinya mereka berikan selain Medan dan beberapa daerah lainnya di Sumut.

Menurutnya, apa yang diberikan sangat sempurna karena tidak saja melebihi dari biasanya tapi juga ada 20 angpao.

Mantan anggota DPRD Sumut dua periode ini mengaku apa yang dilakukan panitia tepat sasaran karena para penerima benar benar dari keluarga yang membutuhkan uluran tangan.

Namun, politisi PDIP Sumut ini melihat, di Kota Medan banyak juga warga yang menjadikan belas kasihan orang sebagai ajang mencari rezeki. Padahal mereka sebenarnya masih mampu berusaha. Mereka kerap di beberapa lokasi yang ada. Seharusnya, mereka bisa ditertibkan oleh aparat terkait baik pihak kecamatan maupun Satpol PP sebagai penegak Perda. "Kita kan sudah ada Perda Gepeng. Membuat Perda itu lama dan membutuhkan biaya mahal. Seharusnya setelah ada perda, bisa direalisasikan di lapangan," sebut Ketua Taruna Merah Putih Sumut ini.

Ditanya bagaimana harapannya di Tahun Kelinci nanti, dia mengaku, setiap tahun ada bagus. Tinggal bagaimana manusia memotivasi diri untuk tetap survive dan sustainable serta bekerja keras.

Pantauan wartawan proses pembagian berjalan lancar dibantu polisi Bhabinkamtibmas. Panitia juga memberikan sarapan roti dan nasi kotak bagi penerima bantuan.

(NAI/JG)

Baca Juga

Rekomendasi