Konven Pendeta GPIB Akan Membahas Penguasaan Teknologi Informasi

Konven Pendeta GPIB Akan Membahas Penguasaan Teknologi Informasi
Ketua Majelis Sinode Gereja Protestan di Indonesia Barat, Pnt Robynson Letunaung Wekes, S.H, M.M. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan – Tema diskusi menjelang Persidangan Sinode Tahunan dan Konven Pendeta Gereja Protestan di Indonesia Barat 2023 ‘Gereja dan Mayantara Ibadah di Era Digital’ dinilai sangat relevan dengan perkembangan ruang virtual dan berbagai aplikasinya saat ini.

Musyawarah Pelayanan GPIB Sumatera Utara itu akan dihelat di Gedung Alpha Omega GPIB Immanuel Medan pada 21-26 Februari 2023.

Majelis Sinode GPIB sadar, perkembangan industry 4.0 menjadi tantangan bagi semua bidang kehidupan manusia. Salah satu kemajuan pesatnya adalah keberadaan Mayantara (cyberspace), merupakan dunia yang memungkinkan pertemuan non fisik serta membentuk nilai, norma dan konsep tersendiri.

Ketua V Majelis Sinode GPIB, Robynson Letunaung Wekes, mengatakan Mayantara hadir memuat berbagai aplikasi yang menawarkan ragam fungsi, kemudahan dan kecepatan interaksi serta pertukaran informasi.

“GPIB menyadari, hal ini memberikan banyak manfaat sekaligus tuntutan penguasaan teknologi informasi, kepekaan dan adaptasinya,” kata Robynson, Rabu (25/2).

Kata dia, gereja dan tata kehidupan berjemaat juga sangat dipengaruhi perkembangan interaksi sosial dalam Mayantara. Itulah yang mendorong GPIB merasa perlu untuk selalu memberikan wawasan dalam penguasaan Mayantara untuk membangun gereja dan jemaat, terutama melalui Konven Pendeta GPIB 2023.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya panitia yang dipimpin Pdt. Johny Alexander Lontoh, tanggap mengadopsi semangat mempersiapkan event ini secara paperless, sebagai langkah memanfaatkan Mayantara wadah informasi selama acara,” ucap Robynson.

Mengenai bidang Informasi Komunikasi dan Penelitian Pengembangan, Robynson mengungkapkan, GPIB dengan jelas memuat tema tahunan ini dengan mengoptimalkan Sinergi Intergenerasional GPIB dengan mengembangkan Kepemimpinan Misioner dalam Konteks Budaya Digital.

Maka terkait budaya digital sebagai latar, bidang infokom dan Litbang bertugas mengupayakan pemanfaatan beragam aplikasi yang dapat digunakan untuk memfasilitasi berbagai tugas-tugas missioner gereja.

“Memperkuat layanan berbasis internet seperti arcus, radio dan tv digital GPIB, mendorong ibadah virtual, pemanfaatan aplikasi rapat virtual, pemilihan diaken dan penatua secara online, SBU digital dan marketplace, serta masih banyak inisiasi digital yang akan terus dikembangkan,” tambah Robynson.
Pada kesempatan itu, Johny mengatakan kesiapan panitia menghadapi event yang sarat pemanfaatan aplikasi digital ini.

“Dimulai dari pendaftaran, pengelolaan akomodasi, pengelolaan materi persidangan, peribadahan dan pengelolaan peserta selama kegiatan dilakukan secara digital dan menggunakan berbagai aplikasi digital,” ucap Johny.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi