Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, memberikan keterangan pers sebelum bertanding melawan Real Madrid pada leg kedua UCL di Santiago Bernabeu, Kamis (16/3) dini hari nanti. (MARCa)
Analisadaily.com, Spanyol - Jurgen Klopp telah menganalisis sejumlah topik menjelang leg kedua Liverpool melawan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions di Estadio Santiago Bernabeu, Kamis (16/3) dini hari nanti. Pada leg pertama, sang juara bertahan unggul 5-2 di Anfield.
Pelatih asal Jerman berbicara tentang peluang timnya untuk maju, mengingat sejarah kebangkitan Eropa mereka yang tak terlupakan, serta kekecewaan mengetahui remaja Stefan Bajcetic absen.
"Jika saya satu-satunya yang berpikir kami memiliki peluang, tidak apa-apa. Kami akan mencoba, pasti. Kami menghormati kompetisi dan olahraga kami. Kami tidak akan rugi apa-apa, yang lebih baik daripada kehilangan segalanya, tapi saya lebih suka menjadi Ancelotti. Kami senang memiliki kesempatan ini yang hampir tidak mungkin, tapi inilah sepak bola," kata jelas Klopp dalam konferensi pers prapertandingannya dilansir dari Marca, Rabu (15/3).
Apa yang sangat menggelegar tentang penampilan Liverpool di leg pertama adalah ketidakmampuan mereka untuk bertahan, yang menurut Klopp harus ditingkatkan di ibu kota Spanyol.
"Kami harus mewaspadai serangan balik mereka, tetapi Vinicius tidak bisa dikendalikan sepanjang waktu. Masalah besarnya adalah serangan balik mereka. Kami akan mencoba melakukan apa yang kami lakukan di babak pertama," sambungnya.
Stefan Bajcetic telah menjadi salah satu dari sedikit sinar matahari di musim Liverpool, tetapi pemain muda Spanyol itu mengalami cedera yang signifikan, yang dibicarakan Klopp.
"Dia tidak bisa bermain. Dia tidak memiliki feeling di area cedera, di atas kaki," tegasnya.
Real Madrid mungkin bukan tim terbaik di Eropa saat ini, tetapi sangat sulit untuk membantah bahwa mereka bukanlah tim paling efektif di Liga Champions.
Seperti yang kita lihat di musim 2021/22, Los Blancos adalah tim yang tahu bagaimana memenangkan pertandingan sistem gugur, dan mantan pelatih Borussia Dortmund ini menyadari tantangan yang diwakili oleh lawan seperti itu.
"Fabinho benar soal bau darah. Mereka tim besar. Tidak ada hal negatif yang bisa mengalahkan mereka. Mereka memiliki semua rasa hormat saya. Ini adalah generasi yang luar biasa. Modric bisa bermain sampai dia berusia 45 tahun, seperti Modric, Benzema. Dan dia memiliki pemain muda," tambahnya.
(CSP)