Kemenag Aceh Pantau Hilal Awal Ramadan 1444 Hijriah di 6 Lokasi

Kemenag Aceh Pantau Hilal Awal Ramadan 1444 Hijriah di 6 Lokasi
Ilustrasi - Tim rukyatul hilal dari Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya merekam menggunakan ponsel saat mengamati posisi bulan (hilal) di atas Masjid Al-Mabrur, Nambangan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (1/5/2022) (ANTARA FOTO/MOCH ASIM)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh akan melakukan pengamatan Rukyatul Hilal 1 Ramadan 1444 Hijriah/2023 di 6 lokasi yang tersebar di beberapa wilayah.

Seputar Banda Aceh dipusatkan di gedung pusat observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Lhoknga, Aceh Besar.

Plt Kakanwil Kemenag Aceh, Ahmad Yani mengatakan, pengamatan hilal dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama Republik Indonesia di Jakarta, Rabu, 22 Maret 2023.

“Pemantauan menggunakan teleskop astronomi, dimulai setelah shalat Ashar pada Rabu, dan akan didahului dengan pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat dan ahli astronomi Aceh," kata Ahmad Yani, Selasa (21/3).

Ke-6 lokasi itu meliputi Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang-Lhoknga Aceh Besar Tugu Nol Kilometer Sabang, Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas Lhokseumawe, Pantai Lhokgeulumpang Setia Bakti Aceh Jaya, POB Suak Geudubang Aceh Barat dan Pantai Nancala-Teupah Barat Simeulue.

Ia mengatakan pengumuman hasil pengamatan akan disampaikan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sidang isbat, setelah menerima hasil rukyatul hilal seluruh daerah se-Indonesia.

“Pengumuman hasil pemantauan hilal akan disampaikan langsung oleh Menteri Agama dalam sidang isbat, setelah menerima hasil rukyatul hilal seluruh Indonesia,” katanya.

Ahmad Yani mengharapkan jika nantinya muncul perbedaan dalam penetapan awal Ramadan 1444 Hijriah, maka jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan antara umat Muslim di daerah Tanah Rencong.

“Bila ada perbedaan, tetap saling menghargai dan menghormati, karena semua ada landasan masing-masing,” katanya.

Selain itu, dalam menyambut Ramadan 1444 Hijriah, Ahmad Yani juga mengimbau seluruh pengurus masjid, meunasah, dan mushalla untuk mengatur jam yang dipergunakan di tempat masing-masing agar seragam sesuai standar.

"Dengan mengkaliberasi pada waktu RRI, TVRI atau situs resmi di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelum ibadah Ramadhan dilaksanakan, demi menjaga keseragaman waktu salat,” ujarnya.

Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Alfirdaus Putra mengatakan, rukyat dilakukan oleh tim Kemenag dan beberapa tim dari ormas Islam maupun dayah/pesantren di seluruh Aceh.

“Di Lhoknga, pengamatan terbuka untuk umum. Di sana, Kemenag Aceh sudah mempersiapkan 5 teleskop astronomi," kata Alfirdaus.

Ia menerangkan, bahwa saat ini ketinggian hilal berada 8,72 derajat di atas ufuk, dengan elongasi bulan dan matahari sekitar 9,5 derajat.

Lama hilal dapat dirukyat sekitar 40 menit setelah terbenam matahari, dengan cahaya bulan sudah 0,69 derajat.

"Bagi yang ingin rukyat, dapat melihat ke barat dengan arah 271 derajat dengan ketinggian hilal 8,72 derajat ketika matahari terbenam, hingga 40 menit setelahnya,” urainya.

"Insya Allah dengan kondisi seperti ini, 1 Ramadan 1444 Hijriah hampir dipastikan akan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023," ujarnya.

Namun pengumuman hasil pemantauan hilal tersebut nantinya akan disampaikan langsung oleh Menteri Agama dalam sidang isbat, setelah menerima hasil rukyatul hilal seluruh Indonesia.

(MHD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi