Pentingnya Adaptasi Teknologi Digital dalam Pembentukan Wirausaha Milenial

Pentingnya Adaptasi Teknologi Digital dalam Pembentukan Wirausaha Milenial
Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Kewirausahaan Pemula: Adaptasi Teknologi Digital dalam Pembentukan Wirausaha Milenial (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta – Teknologi digital yang semakin pesat telah memberikan berbagai dampak positif serta dampak negatif terhadap masyarakat. Pegiat Literasi Digital, Gun Gun Siswadi menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memasuki era digital, yang mana masyarakat semakin mudah mengakses informasi sehingga era digital ini dapat mempengaruhi aktifitas masyarakat.

Menurut data reportal.com dalam laporan bertajuk ‘Digital 2023 : Indonesia’ pengguna internet mencapai 212,6 juta (77 persen) dan pengguna media sosial mencapai 167 juta (60,4 persen) dari populasi 276,6 juta penduduk. Sehingga, dengan data tersebut media digital dapat dimaksimalkan dan dimanfaatkan dengan baik termasuk dalam bidang wirausaha.

"Permasalahan UMKM ada empat yang dihadapi, yakni kurangnya pemahaman mengenai literasi digital, modal usaha, belum memanfaatkan pemasaran online, dan kurangnya inovasi produk. Untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah dengan transformasi UMKM yakni dengan mengikuti perkembangan zaman agar UMKM bisa go online sehingga dapat memberikan nilai tambah yang lebih signifikan," kata Gun Gun, dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Kewirausahaan Pemula: Adaptasi Teknologi Digital dalam Pembentukan Wirausaha Milenial, Jumat (7/4).

Upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi UMKM ada beberapa, yakni dengan adanya KUR yang merupakan akses pembiayaan untuk UMKM, adanya Bank Wakaf Mikro (BMW) akses modal untuk UMKM, ada UMKM-MU memperluas akses pasar secara digital, dan ada Securities Crowdfunding (SCF) alternatif pendanaan melalui pasar modal. Upaya pemerintah tersebut diharapkan UMKM yang ada bisa merambah secara global disertai dengan memiliki ketrampilan digital serta literasi yang harus ditingkatkan.

"Hal tersebut menjadi PR bersama agar mendorong digitalisasi yang ada mengenai UMKM, khususnya generasi milenial harus bekerjasama untuk go digital dengan memanfaatkan media seperti e-commerce serta memiliki jiwa yang berani untuk memulai," tambah Gun Gun.

Langkah awal memulai bisnis online adalah dengan riset produk dan tentukan konsep produk, kemudian tentkan nama brand, buat business paln, persiapkan modal, lalu cari supplier dan vendor, promise dan jualan. Agar bisnis UMKM dapat sukses go digital ada beberapa tips yaitu tentukan tujuan, pelajari digital tools, kemudian pahami perilaku konsumen, serta perkuat kemampuan yakni literasi digital.

Dosen dan Sekretaris Dekan FEB Universitas Pakuan, Asep Alipudin, menjelaskan ciri-ciri generasi milenial secara umum adalah kecanduan internet, mudah berpaling hati (memiliki loyalitas rendah), dompet tipis karena lebih menyukai transaksi non tunai, kerja cerdas dan cepat, bisa apa saja (multitasking), liburan kapan saja dan dimana saja, cuek dengan politik, suka berbagi, serta tidak harus memiliki karena akses lebih penting daripada kepemilikan.

Di tahun 2021 gnerasi milenial mencapai 46 persen atau 86 juta milenial kelahiran 1980-2000 dan diharapkan tahun 2025 generasi emas yang memiliki usia produktif dengan banyaknya budaya digital sebanyak 70 persen.

"Proses digitalisasi memiliki peluang dan ancaman. Maka dengan itu jadikan ancaman sebagai peluang. Terkait entrepreneur dan UMKM tidak hanya memberikan manfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga akan memberikan manfaat kepada Negara. Selain itu, dapat menyerap tenaga kerja yang ada sehingga dapat mengurangi pengangguran," tutur Asep.

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh entrepreneur generasi milenial khususnya yakni memiliki motivasi yang tinggi, tidak takut gagal, kompetitif, inovatif, serta kemampuan networking. Ada 3 Go untuk UMKM naik yakni Go modern, Go digital, dan Go global.

"UMKM harus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman dengan membuat katalog online, laman website sederhana, dan blog sebagai penunjang promosi. Selain itu dari awal manajemen produksi sampai pembuatan pelaporan harus memiliki tata kelola yang baik misalnya dapat secara digitalisasi," tambah Asep.

Mengutip dari Stephen Hawking Asep mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.

Anggota Komisi I DPR RI, Prof Sjarifuddin Hasan menyatakan, dengan adanya teknologi digital sekarang ini, masyarakat khususnya generasi milenial dapat memanfaatkan sebaik-baiknya, terutama dalam menjadi entrepreneur atau wirausaha di era digital. Sehingga, nantinya dapat berdampak di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Melihat pertumbuhan teknologi yang ada terutama dalam ekonomi mencapai 5,4 persen di era pandemi. 5,4 persen ini dapat dikapitalisasikan dan di Tahun 2023 ini diharapkan bisa naik sehingga keberhsilan nanti dapat tercapai. Potensi untuk menjadi enterpreneur pergerakan sekarang akan sangat medukung, karena ditunjang dengan infrastuktur yang bagus. Sehingga dapat mengembangkan inovasi dan kreatifitas yang ada serta dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas," ungkap Sjarifuddin.

Selain itu, Sjarifuddin juga berpesan tidak ada alasan untuk tidak inovatif dan kreatif. Generasi milenial harus memanfaatakn opportunity yang ada sekarang ini. Tidak ada alasan untuk tidak maju, ubah yang ada dan jadilah produktif.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi