Namun, menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), dalam 100 tahun terakhir harimau telah kehilangan lebih dari 93 persen wilayah jelajahnya dan sekarang hanya bertahan hidup dalam populasi yang tersebar di 13 negara.

Sensus India menemukan 3.167 harimau di alam liar di seluruh negeri, naik dari 2.967 yang dilaporkan dalam hitungan terakhir. Survei dilakukan setiap empat tahun, menggunakan jebakan kamera dan program komputer untuk mengidentifikasi setiap makhluk secara individual.

Tingkat kenaikan telah melambat menjadi kurang dari tujuh persen selama periode tersebut, turun dari lebih dari 30 persen dalam empat tahun sebelumnya.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan penghitungan baru itu adalah momen yang membanggakan.

"Keluarga kami berkembang. Ini sukses tidak hanya untuk India tapi juga seluruh dunia," katanya pada sebuah upacara di selatan kota Mysuru.

Deforestasi, perburuan liar, dan perambahan manusia pada habitat telah menghancurkan populasi harimau di seluruh Asia, tetapi Modi mengatakan India telah mampu meningkatkan jumlahnya berkat "partisipasi masyarakat" dan "budaya konservasi" negara tersebut.

India sekarang menjadi rumah bagi 75 persen populasi harimau global dan juga negara dengan habitat harimau terbesar di dunia," tambahnya.

Pada tahun 1900, lebih dari 100.000 harimau diperkirakan berkeliaran di planet ini. Tapi itu jatuh ke rekor terendah 3.200 pada 2010. Tahun itu, India dan 12 negara lain dengan populasi harimau menandatangani perjanjian untuk menggandakan jumlah kucing besar mereka pada tahun 2022.

India diyakini memiliki populasi harimau sekitar 40.000 pada saat kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947. Itu turun selama dekade berikutnya menjadi sekitar 3.700 pada tahun 2002 dan terendah sepanjang masa 1.411 empat tahun kemudian, tetapi jumlahnya terus meningkat.

(CSP)