Ombudsman Sumatera Utara Ragukan Profesionalisme Pengelolaan KNIA

Ombudsman Sumatera Utara Ragukan Profesionalisme Pengelolaan KNIA
Jenazah perempuan dievakuasi petugas Kepolisian setelah ditemukan di dasar lift Bandara Internasional Kualanmu. (Rahmad Hidayat/ANTARA)

Analisadaily.com, Medan - Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Abyadi Siregar, mengaku benar-benar kaget luar biasa setelah membaca di media ada mayat ditemukan di bawah lift Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) Medan. Apalagi, beradasarkan camera pemantau, jenazah itu sudah tiga hari di sana, setelah sebelumnya diduga terjatuh.

"Saya benar-benar kaget luar biasa. Kenapa saya kaget? Karena kita tahu KNIA sebuah bandara berkelas internasional, tapi kenapa sampai tiga hari baru diketahui," kata Abyadi, Jumat (28/4).

KNIA saat ini dikelola secara kemitraan strategis dengan skema Built Operate Trasfer (BOT) antara PT Angkasa Pura (AP) II dan GMR Airports Consortium, yang merupakan perusahaan asal India.

Untuk pengelolaan bandara itu, dibentuk PT Angkasa Pura Aviasi (APA) yang merupakan perusahaan patungan dengan porsi 51% saham PT AP-II. Sedang saham GMR Airports sebesar 49%.

Dengan manajemen pengelolaan sekarang, ditargetkan KNIA menyaingi Changi Airport dan KLIA, Malaysia sebagai hub regional. Kualanamu diharapkan, tidak hanya menjadi domestic airport, tetapi menjadi hub internasional.

Tapi, dengan peristiwa penemuan mayat ini, rasanya memunculkan keraguan publik terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu.

"Jujur saja, saya jadi ragu dengan profesionalisme pengelolaan Bandara KNIA ini," tegas Abyadi.

Apalagi dengan manajemen pengelolaan KNIA sekarang yang melibatkan investor asing, sistem pengamanan seharusnya lebih baik.

Menurut dia, Aviation Security (AVSEC) yang bertanggungjawab menjaga lingkungan keamanan bandara dan juga para penumpang pesawat, seharusnya lebih profesional dengan manajemen baru pengelolaan Bandara KNIA sekarang.

"Dengan kasus penemuan mayat di kolong lift ini, saya kira perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu. Terutama di jajaran PT APA sendiri," tegasnya lagi.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi