Jenazah di Bawah Lift, DPRD Sumut Akan Minta Penjelasan Pengelola KNIA

Jenazah di Bawah Lift, DPRD Sumut Akan Minta Penjelasan Pengelola KNIA
enazah perempuan dievakuasi petugas Kepolisian setelah ditemukan di bawah lift Bandara Internasional Kualanmu. (Rahmad Hidayat/ANTARA)

Analisadaily.com, Medan - Jenazah Aisiah Sinta Dewi Hasibuan ditemukan di bawah lift Bandara Internasional Kualanamu pada Senin (24/4), namun baru diketahui tiga hari kemudian atau pada Kamis (27/4). Peristiwa itu pun menyita perhatian lembaga-lembaga negara, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara.

Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting, prihatin atas musibah itu, dan dia berencana meminta penjelasan kepada pengelola bandara, yakni Angkasa Pura II dan GMR Airport Consorsium.

"Di saat semua pihak telah berbenah dan berupaya memberikan pelayanan terbaik saat arus balik ini, terjadi peristiwa yang mengejutkan kita semua. Kami akan meminta penjelasan pihak bandara terkait pengelolaan dan pengawasan jalannya operasional di sana," kata Baskami, Sabtu (29/4).

Baskami menjelaskan, KNIA tengah melakukan transformasi standar operasional dan layanan. Kendati demikian, menurutnya, kejadian ini mencerminkan, bahwa implementasi safety management system, belum tercapai dengan baik.

"Korban, saya baca dari berita, hendak mengantarkan keluarganya ke luar negeri. Lalu peristiwa itu terjadi, setelah sebelumnya korban panik, karena merasa terjebak di dalam lift," jelasnya.

Baskami mengatakan, kejadian ini dapat mencoreng nama Sumatera Utara ke depan. Kata dia, KNIA merupakan pintu masuknya wisatawan dan investor ke Sumatera Utara .

"Bandara merupakan etalase yang kita tampilkan kepada pelancong dan investor. Harusnya peristiwa ini tidak terjadi," imbuhnya.

Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Abyadi Siregar, mengaku benar-benar kaget luar biasa setelah membaca di media ada mayat ditemukan di bawah lift Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) Medan. Apalagi, beradasarkan camera pemantau, jenazah itu sudah tiga hari di sana, setelah sebelumnya diduga terjatuh.

"Saya benar-benar kaget luar biasa. Kenapa saya kaget? Karena kita tahu KNIA sebuah bandara berkelas internasional, tapi kenapa sampai tiga hari baru diketahui," kata Abyadi.

KNIA saat ini dikelola secara kemitraan strategis dengan skema Built Operate Trasfer (BOT) antara PT Angkasa Pura (AP) II dan GMR Airports Consortium, yang merupakan perusahaan asal India.

Untuk pengelolaan bandara itu, dibentuk PT Angkasa Pura Aviasi (APA) yang merupakan perusahaan patungan dengan porsi 51 persen saham PT AP-II. Sedang saham GMR Airports sebesar 49 persen.

Dengan manajemen pengelolaan sekarang, ditargetkan KNIA menyaingi Changi Airport dan KLIA, Malaysia sebagai hub regional. Kualanamu diharapkan, tidak hanya menjadi domestic airport, tetapi menjadi hub internasional.

Tapi, dengan peristiwa penemuan mayat ini, rasanya memunculkan keraguan publik terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu.

"Jujur saja, saya jadi ragu dengan profesionalisme pengelolaan Bandara KNIA ini," tegas Abyadi.

Apalagi dengan manajemen pengelolaan KNIA sekarang yang melibatkan investor asing, sistem pengamanan seharusnya lebih baik. Menurut dia, Aviation Security (AVSEC) yang bertanggungjawab menjaga lingkungan keamanan bandara dan juga para penumpang pesawat, seharusnya lebih profesional dengan manajemen baru pengelolaan Bandara KNIA sekarang.

"Dengan kasus penemuan mayat di kolong lift ini, saya kira perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu. Terutama di jajaran PT APA sendiri," tegasnya lagi.

Kepala Kepolisian Resor Kota Deli Serdang, Kombes Irsan Sinuhaji, menyampaikan setelah ditemukan jasad Aisiah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. Aisiah terjatuh dari lift setelah dia panik di dalam lift dengan dua pintu.

"Saat sampai di lantai yang dituju, Aisiah panik karena pintu di hadapannya tidak terbuka. Padahal, pintu yang terbuka adalah pintu lainnya di belakang Aisiah. Dia panik terlihat dari CCTV, dia paksa buka dan melangkah jatuh ke bawah," jelasnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi