Sesalkan Sikap Bupati Taput, Rektor: Kami Menolak Transformasi IAKN Jadi UNTARA

Sesalkan Sikap Bupati Taput, Rektor: Kami Menolak Transformasi IAKN Jadi UNTARA
Rektor IAKN Tarutung, Albiner Siagian, bersama jajaran saat konferensi pers pernyataan sikap menolak pengalihan IAKN menjadi UNTARA (Analisadaily/Emvawari Candra Sirait)

Analisadaily.com, Tapanuli Utara - Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Albiner Siagian menegaskan, pihaknya hanya akan berstranformasi menjadi Universitas Kristen Negeri (UKN) Tarutung, bukan menjadi Universitas Umum Negeri Tapanuli Raya (UNTARA).

Hal itu ditegaskan Albiner Siagian menanggapi beredarnya surat Sekretariat Bersama United Evangelical Mission (Sekber UEM) yang mendukung pendirian UNTARA dengan mengalihkan dan mentransformasikan IAKN Tarutung, di Kampus II IAKN Tarutung, Silakitang, Kamis (11/5).

"Kami keluarga besar IAKN Tarutung, menegaskan bahwa IAKN Tarutung hanya akan bertransformasi menjadi (UKN) Tarutung, bukan menjadi UNTARA. Ini pernyataan sikap kami," sebutnya.

Albiner mengatakan hal ini perlu diluruskan sebagai bentuk pernyataan sikap IAKN untuk membantah dan menolak keras surat dari Sekretariat Bersama United Evangelical Mission (Sekber UEM) tersebut.

"Dengan ada surat Sekber UEM yang beredar ditengah masyarakat yang ingin mengalihkan IAKN menjadi UNTARA, kami menolak dengan tegas," sebutnya.

Albiner juga mengaku pihaknya sangat menyesalkan sikap Bupati Tapanuli Utara yang terkesan sangat bernafsu ingin mengubah IAKN menjadi UNTARA dengan melibatkan Sekber UEM.

"Keluarga besar IAKN Tarutung, menyesalkan dan menolak dengan tegas segala upaya Bupati Tapanuli Utara yang ingin mengubah IAKN Tarutung menjadi UNTARA bahkan melibatkan Sekretariat Bersama UEM," ucapnya.

Ia mengatakan, IAKN Tarutung nantinya dan akan segera bertranformasi menjadi UKN Tarutung. Hal ini sesuai dengan landasan historis awal berdirinya lembaga pendidikan tersebut yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.

"Secara historis IAKN Tarutung cikal bakalnya lahir daripendidikan guru agama kristen. Lalu menjadi setingkat akademi, kemudian menjadi sekolah tinggi agama kristen protestan negeri (STAKPN). Selanjutnya menjadi IAKN dan selangkah lagi akan menjadi UKN," terangnya.

Dia juga mengatakan, alasan untuk mempertahankan IAKN menjadi UKN yakni untuk menjaga eksitensi keberadaan IAKN itu sendiri yang saat ini memiliki 15 program study dan sebanyak 3.050 mahasiswa/i.

"Kami mau menjaga eksistensi lembaga ini sebagai lembaga pendidikan kristen sebagaimana amanat dari pemerintah," imbuhnya.

Albiner menambahkan, bila ada pihak yang memframing pendapat umum dan mengatakan bahwa lulusan IAKN Tarutung tidak berdaya saing sebagai alasan untuk pengalihan menjadi UNTARA hal ini dinilai kurang tepat.

"Kami tidak bermaksud bahwa IAKN sangat hebat, tapi kami juga tidak kurang percaga diri mengatakan bahwa IAKN merupakan yang hebat di bidangnya," ucapnya.

Apalagi Albiner menegaskan, menteri agama Yaqut Cholil Qoumas saat melakukan kunjungan ke Tarutung beberapa waktu lalu telah berkomitmen menjadikan IAKN Tarutung bertransformasi menjadi UKN.

Albiner mengaku sangat mendukung dan mempersilahkan bila ada pihak-pihak yang ingin membangun dan memajukan daerahnya dengan mendirikan universitas di daerahnya. Hanya saja dia mengingatkan jangan sampai ada pihak untuk mencapai tujuannya itu, mencatut dan mencaplok nama orang lain.

"Silahkan siapapun yang berkeinginan memajukan daerahnya dengan mendirikan universitas asal sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Universitas apapun itu namanya, yang kami sangat keberatan dan menolak mengalihkan kami untuk itu," katanya.

"Kami tidak rela dan tidak sudi bila untuk mencapai tujuannya itu (mendirikan universitas), mencatut dan mencaplok nama kami. Mengalihkan kami dan memindahkan kami dari rumah kami ke tempat lain tanpa persetujuan dari kami sebagai pemilik rumah," tegasnya.

Untuk itu Albiner menegaskan, sebagai bentuk penolakan wacana pengalihan IAKN Tarutung menjadi UNTARA pihaknya telah melakukan langkah-langkah.

Antara lain, meminta Sekber UEM mencabut dukungan pendirian UNTARA dengan mengalihkan IAKN Tarutung. Menyurati para pimpinan gereja yang berada di bawah Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI).

"Kami juga telah menyurati pimpinan kami Direktorat Jendral Bimas Kristen dengan tembusan Sekjen kementerian agama bahwa kami dengan tegas menolak transformasi IAKN menjadi universitas umum," tandasnya.

(CAN/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi