Masyarakat Harus Dibiasakan Olah Sampah Sebelum Dibuang ke TPA Terjun

Masyarakat Harus Dibiasakan Olah Sampah Sebelum Dibuang ke TPA Terjun
Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra, R Muhammad Khalil Prasetyo (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra, R Muhammad Khalil Prasetyo, mengajak seluruh konstituennya agar membiasakan diri untuk bersih, khususnya lingkungan rumah sendiri.

Sudah saatnya masyarakat dibiasakan mengolah sampahnya sebelum dibuang ke tempat pembuangan terakhir di TPA Terjun Kecamatan Medan Marelan.

"Sabtu (1/7) kemarin, saya juga menggelar sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 6/2015 tentang Pengelolaan Persampahan di tempat ini. Hal yang sama juga saya harapkan kepada konstituen yang berhadir pada saat itu," ungkapnya ketika menggelar sosialisasi perda dimaksud, Minggu (2/7), di Jalan Karantina Lingkungan 5, Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur.

Politisi Partai Gerindra ini memohon maaf kepada seluruh konstituennya apabila ada kesalahan dalam pencetakan spanduk yang tertera di belakangnya.

Tahun yang ada pada spanduk tak sesuai dengan perda yang disosialisasikan, dikarenakan ada miskomunikasi antara tim dan tempat mencetak spanduk.

"Yang terpenting bukan itu, tetapi esensi dari isi perda ini. Yaitu kita selaku warga Kota Medan diminta untuk bisa berinovasi dalam mengelola limbah yang ada di sekitar kita bapak dan ibu. Sampah bisa mendatangkan nilai ekonomis, kalau kita paham caranya," ujarnya.

Dikatakannya, banyak hal yang bisa dibuat dari limbah sampah rumah tangga kita. Semisal sampah kertas dan kaleng bisa didaur ulang kembali. Dan sampah basah bisa dijadikan pupuk tanaman dan dijual kembali.

"Semua tergantung kita bapak dan ibu. Kalau kita enggan mengolah sampah-sampah ini, bisa kita tabung di Bank Sampah yang tersedia di sekitar kita. Semua tergantung bapak dan ibu, yang terpenting komitmen kita selaku masyarakat Kota Medan, mau gak berkontribusi untuk mewujudkan Medan Bersih," imbuhnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi