Ancelotti dari Italia, yang telah memenangkan rekor Liga Champions empat kali sebagai pelatih, akan memimpin sebelum Copa America di Amerika Serikat Juni mendatang setelah menghormati tahun terakhir kontraknya dengan Real Madrid.

"Saya mengagumi Ancelotti, tapi dia belum pernah menjadi pelatih tim nasional Italia," kata Lula kepada stasiun TV SBT, Kamis (6/7).

"Mengapa dia tidak menyelesaikan masalah Italia yang tidak lolos ke Piala Dunia 2022?," tambah pria 77 tahun itu dilansir dari AFP dan Channel News Asia, Jumat (7/7).

Untuk sementara, pelatih Fluminense Fernando Diniz akan melatih Brasil untuk pembukaan kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Saya penggemar Diniz. Dia memiliki kepribadian, kreativitas, dan dialah yang memimpin ruang ganti," ujar Lula.

Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) telah memilih Ancelotti yang berusia 64 tahun, percaya salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah sepak bola Eropa akan memberikan mereka trofi Piala Dunia keenam mereka tetapi yang pertama sejak 2002.

Keinginan itu semakin besar setelah rival sengitnya Argentina menang di Qatar Desember lalu. Brasil tersingkir di perempat final dan pelatih Tite mengundurkan diri.

"Sangat mudah untuk melatih klub di Eropa dengan 11 pemain internasional di tim tersebut. Yang sulit adalah datang ke sini dan melatih Corinthians, yang terancam degradasi dari liga teratas. Saya ingin melihat apakah Ancelotti melakukan pekerjaan yang baik dengan Corinthians," tuturnya.

Lula pesimis siapa pun pelatihnya akan kesulitan di kualifikasi Piala Dunia dengan generasi pemain Brasil saat ini.

"Masalahnya bukan Diniz, masalahnya kita tidak memiliki level pemain yang kita miliki saat ini di era sebelumnya," kata Lula.

Ancelotti akan menjadi orang non-Brasil keempat yang melatih Brasil. Yang terakhir adalah Filpo Nunez dari Argentina yang memimpin satu pertandingan pada tahun 1965.

(CSP)