Film Sarat Kontroversi “Sound of Freedom” Mengekor “Barbie” dan “Oppenheimer”: Melonjak di Box Office!

Film Sarat Kontroversi “Sound of Freedom” Mengekor “Barbie” dan “Oppenheimer”: Melonjak di Box Office!
Film Sarat Kontroversi “Sound of Freedom” Mengekor “Barbie” dan “Oppenheimer”: Melonjak di Box Office! (angel studios)

Analisadaily.com, Medan - Ketika film "Barbie" dan "Oppenheimer" mendominasi box office, ternyata ada sebuah film yang diam-diam masuk ke daftar atas. Film yang dimaksud adalah “Sound of Freedom”.

Melansir berbagai sumber, Selasa (1/8/2023), film ini dirilis pada 4 Juli 2023 dan hingga 23 Juli 2023 telah meraih keuntungan $124 juta dari biaya produksi yang mencapai $14,5 juta. Angka ini melampaui pendapatan film "Mission: Impossible - Dead Reckoning Part One". “Sound of Freedom” pun disebut menempati posisi ketiga dalam pendapatan di belakang raksasa "Barbenheimer".

Namun seiring itu, film ini banyak menuai kontrovesi, terutama dikaitkan dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan selebritas papan atas Mel Gibson.

Sebagai informasi, "Sound of Freedom" adalah sebuah film thriller. FIlm ini diangkat dari kisah nyata seorang agen pemerintah Amerika Serikat yang membongkar jaringan perdagangan anak yang beroperasi di Kolombia.

Sang agen yang bernama Timothy Ballard itu kemudian mendirikan organisasi anti-perdagangan manusia, Operation Underground Railroad (OUR). Dia melakukan operasi sengit untuk menyelamatkan seorang adik laki-laki dan perempuan dari perdagangan manusia di Kolombia.

Tokoh Timothy Ballard diperankan oleh Jim Caviezel, sosok yang memerankan Yesus dalam film Mel Gibson pada 2004, "The Passion of the Christ." Menurut deskripsi film dari Angel Studios, film tersebut menggambarkan pengejaran keadilan tanpa henti oleh Ballard dalam mengungkap sisi gelap dari kejahatan global.

Film ini menyertakan versi fiksi dari beberapa orang di kehidupan nyata, termasuk Ballard dan istrinya, Katherine Ballard. Menurut Angel Studios, banyak karakter pendukung film tersebut didasarkan pada, atau terinspirasi oleh, korban dan pelaku perdagangan manusia di kehidupan nyata yang ditemui Ballard selama misi penyelamatannya.

Sejatinya film ini adalah film standar kepahlawanan Amerika Serikat, namun beberapa kalangan menyampaikan ada hal yang tidak sesuai. Dan, hal inilah yang menjadi kontroversi. Misalnya, film ini menggambarkan anak-anak yang diculik oleh orang asing. Meskipun hal ini pasti bisa terjadi, adalah mitos bahwa sebagian besar pelaku perdagangan menargetkan korban yang tidak mereka kenal.

Pikiran ini didasari pada fakta kalau banyak penyintas telah diperdagangkan oleh pasangan romantis, anggota keluarga, termasuk orang tua. Seorang pengacara yang fokus pada bidang anti-perdagangan manusia, Erin Albright, menyebut penggambaran film tentang perdagangan itu melanggengkan mitos yang tidak membantu dan bahkan berbahaya.

Menurut Albright, ketika film-film populer mempromosikan narasi bahwa perdagangan manusia melibatkan penculikan paksa dan pemenjaraan, semakin sulit bagi orang untuk memahami kasus-kasus perdagangan manusia yang lebih kompleks, seperti kasus kontrol paksa atau manipulasi psikologis.

Selain itu, beberapa kritikus "Sound of Freedom" mempermasalahkan popularitasnya di kalangan pendukung QAnon, sebuah kelompok konspirasi sayap kanan yang mempromosikan klaim tak berdasar bahwa mantan Presiden Donald Trump sedang melawan komplotan elit pedofil setan. Trump dianggap sebagai sosok penyelamat. Dan, antara akhir 2019 dan 2020, Ballard bertugas di dewan penasihat Gedung Putih anti-perdagangan manusia saat Trump menjadi presiden.

Gagasan bahwa komplotan elit perdagangan seks anak mengintai di mana-mana adalah gagasan inti QAnon. "Trafficking itu nyata tapi film seperti ini mengaburkan masalah sebenarnya. Film ini dipasarkan kepada penganut Qanun dengan cara yang sama seperti karya QAnun, melalui rasa takut akan perdagangan dan menarik emosi," kata Mike Rothschild, pakar QAnon dan penulis “The Storm is Upon Us”.

Angel Studios menolak ketika mereka disangkutpautkan dengan QAnon. Namun, beberapa kalangan mengungkapkan referensi QAnon itu tidak sepenuhnya palsu. Baik Ballard dan Caviezel telah dikaitkan dengan teori konspirasi yang terkait dengan QAnon. Ballard sebelumnya menyarankan dukungan untuk teori viral yang dibantah bahwa Wayfair menjual anak-anak.

Dan, Caviezel dilaporkan telah berbicara di beberapa acara QAnon di mana dia mempromosikan salah satu konspirasi QAnun yang paling aneh. Yakni, mengklaim bahwa pedagang anak menguras darah korban mereka untuk mengembangkan adrenochrome, bahan kimia yang dipercaya untuk tetap awet muda.

"Di satu sisi, Angel Studios berusaha menghadirkan film ini sebagai film arus utama, sebagai cerita penting," kata John Knefel, seorang penulis senior di kelompok pengawas media sayap kiri. "Poin kunci lain dari blitz pemasaran ini adalah Jim Caviezel benar-benar merangkul perpesanan dan teori QAnon."

Materi pemasaran memang sangat berperan dalam kekhawatiran tentang perdagangan anak di dunia nyata. Mel Gibson mendukung film tersebut dan Caviezel merekam klip promosi di mana dia mengulangi kalimat dari film tersebut yang mendesak orang untuk menontonnya.

Beberapa orang percaya bahwa Gibson terlibat dalam "Sound of Freedom" mungkin berasal dari fakta bahwa film tersebut dibintangi oleh Jim Caviezel. Nyatanya, Gibson tidak dikreditkan dengan mengarahkan, memproduksi, menulis, atau lainnya. Film ini disutradarai oleh Alejandro Monteverde, ditulis oleh Rod Barr dan Monteverde, dan memiliki beberapa produser, tidak satupun dari Gibson.

Hal ini, keterlibatan Gibson, makin merebak karena pendiri Operation Underground Railroad (OUR), Ballard, sempat mengatakan Gibson meminta bantuan organisasi tersebut untuk mengeluarkan sekitar selusin anak yatim piatu dari Ukraina selama invasi Rusia tahun lalu.

Pada penampilan bulan Januari di Utah Eagle Forum yang konservatif di Salt Lake City, Ballard mengatakan bahwa dia mengenal Gibson karena aktor tersebut membantu mengedit “Sound of Freedom”.

Sejatinya, OUR dan Ballard telah mendapat kecaman karena masalah yang berbeda di masa lalu. Mereka disebut melebih-lebihkan keberhasilan dalam memecahkan lingkaran pelecehan seksual terhadap anak. Dan, energi seputar teori konspirasi berpotensi mengalihkan perhatian dari upaya sah untuk mengatasi masalah yang sangat nyata.

Organisasi yang berbasis di Utah ini adalah salah satu yang sukses dalam beberapa tahun terakhir mengumpulkan uang dari teori konspirasi yang muncul dari QAnon. Kantor Kejaksaan Davis County di Utah juga sempat menyelidiki OUR, tetapi menutup penyelidikan bulan lalu tanpa mengajukan tuntutan apapun.

"Tidak ada hubungannya dengan cerita yang sebenarnya. Ini akan menjadi sangat canggung ketika media arus utama mengejar anak-anak yang diperdagangkan ini berikutnya dan menuduh mereka sebagai bagian dari konspirasi, padahal sebenarnya mereka diselamatkan dari kehidupan pemerkosaan. Itu hal yang paling aneh,” balas Ballard.

Di luar debat politik, film ini mendapat ulasan yang cukup positif. Presiden Angel Studios, Jordan Harmon, mengatakan dia berharap “Sound of Freedom” akan tetap di bioskop selama berbulan-bulan. "Siapa pun yang pernah menonton film ini tahu bahwa itu tidak ada hubungannya dengan teori konspirasi. Ini tentang seorang pria yang melakukan sesuatu yang berani," pungkasnya.

Baca Juga

Rekomendasi