MUI Deliserdang Imbau Perayaan Kemerdekaan RI Tak Langgar Syariat-Tradisi Luhur

MUI Deliserdang Imbau Perayaan Kemerdekaan RI Tak Langgar Syariat-Tradisi Luhur
Ketua Umum DP MUI Deliserdang Kiai Amir Panatagama (Analisadaily/Amirul Khair)

Analisadaily.com, Lubukpakam - Menyikapi semakin dekatnya momentum perayaan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2023, Dewan Pimpinan (DP) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Deliserdang mengimbau agar perayaannya tidak melanggar nilai-nilai syariat dan tradisi luhur kearifan lokal bangsa ini.

Hal itu dikatakan Ketua Umum MUI Deliserdang Kiai Amir Panatagama kepada Analisadaily.com di ruang kerjanya, Jalan Mawar Tanjunggarbus Satu, Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Deliserdang, Kota Lubukpakam, Kamis (3/8).

Kegembiraan dalam merayakan kemerdekan RI tidak dilarang bahkan sangat dianjurkan untuk menumbuhkan nilai-nilai kepahlawanan bangsa ini dalam mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan. Namun, bentuk kegembiraan yang diluapkan jangan sampai melanggar syariat Islam sehingga hakikat kemerdekaan tercederai dan ternodai.

“Kita tidak melarang kegembiraan dalam merayakan kemerdekaan bangsa ini. Tapi yang kita cegah adalah bentuk keegembiraannya jangan sampai melanggar syariat dan menimbulkan dosa yang juga bisa mendatangkan kerusakan,” jelas Amir Panatagama.

Ia mencontohkan, dari sejumlah masukan yang sampai ke pihak MUI Delisedang, perayaan seperti kaum pria bermain bola mengenakan pakaian perempuan berdaster dan mengenakan bra (BH) di luar.

Kegembiraan ini tidak baik dan salah yang menabrak nilai-nilai syariat Islam bahkan cenderung melecehkan kaum perempuan. Selain tidak sesuai dengan tuntunan agama, nilai-nilia luhur kearifan lokal dan budaya bangsa Indonesia juga tercederai.

Efek spiritual dan sosial budaya juga berdampak negatif yang menjauhkan rakyat dari nilai-nilai luhur agama, sosial dan budaya yang ada di negeri ini khususnya Deliserdang. Apalagi, visi pembangunan Kabupaten Deliserdang itu mengarah kepada “Deliserdang yang maju dan sejahtera dengan masyarakatnya yang relgius dan rukun dalam kebinekaan” juga tidak terwujud.

Untuk itu, kearifan ini harus mejadi panduan dalam merayakan kemerdekaan RI yang bagi bangsa Indonesia merupakan momentum penting nan sakral.

Sejalan dengan mewujudkan visi pembangunan Deliserdang, nilai-nilai agama, keluhuran budaya bangsa Indonesia dan kearifan lokal di daerah ini harus menjadi landasan perayaan kemerdekaan yang tahun ini mengusung tema “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”.

Ketua MUI Deliserdang Kiai Amir Panatagama juga mengharapkan, dalam merayakan kemerdekaan tidak lupa untuk mendoakan negeri ini agar lebih baik ke depan dan diselamatkan dari segala bentuk marabahaya serta kehancuran baik ditimbulkan dari orang-orang yang berniat melakukan kerusakan maupun sebab kesalahan manusia.

“Kita mendorong dan berharap, khususnya masyarakat Deliserdang tidak lupa untuk mendoakan negeri ini dan secara khusus Kabupaten Deliserdang lebih baik dan dijauhkan dari segala bentuk bencana,” ungkapnya.

Umat Islam di Deliserdang justru diimbau untuk menghidupkan malam perayaan kemerdekaan dengan berdoa dan berzikir serta berbagi kepedulian dengan orang yang kurang mampu. Konsep ini justru akan lebih bernilai dalam memaknai kemerdekaan dalam konteks kekinian.

Kalau pun merencanakan dengan bentuk hiburan, sekali lagi Amir mengingatkan, untuk memilih hiburan yang tidak menabrak nilai-nilai syariat, keluhuran budaya bangsa serta kearifan lokal yang lebih bermanfaat.

(AK/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi