BPM Dituntut Mampu Berkontribusi Nyata

BPM Dituntut Mampu Berkontribusi Nyata
BPM Dituntut Mampu Berkontribusi Nyata (Analisadaily/Efendi Lubis)

Analisadaily.com, Teluk Mengkudu - Ketua Umum Badan Pembinaan Mualaf (Ketum-BPM) Serdang Bedagai (Sergai) Andi Ginting mengatakan, melalui kegiatan Urung Rembuk dalam membahas program kerja ke depan dituntut mampu berkontribusi nyata di tengah masyarakat.

“Jangan membuat program yang muluk-muluk, tetapi tidak membuahkan hasil, buatlah program sederhana yang hasilnya dapat menyentuh dan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama para mualaf,” kata Andi didampingi Sekretaris BPM, Rahnad Jhon, pada pertemuan silaturahmi urung rembuk bersama unsur pengurus dan para pendiri organisasi BPM Sergai, Sabtu (23/9) di Masjid Agung, Jalan Medan -Tebingtinggi, Desa Liberia, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai.

Kegiatan urung rembuk BPM Sergai berkaitan pelaksanaan persiapan program kerja ke depan, dan cenderung akan menghadapi tantangan yang cukup kompleks, karena besarnya sebuah organisasi kemasyarakatan dapat ditentukan oleh seberapa besar pula dapat berkontribusi nyata di tengah masyarakat.

Andi juga mengajak BPM bekerja dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, “Kejarlah akhiratmu, dunia pasti ikut, kalau kita hanya mengejar dunia, ahkirat belum tentu ikut, apalagi sampai berhitung untung rugi, karena sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, teruslah berbuat kebaikan harapnya.”

Adapun program pembinaan yang akan dilakukan BPM Sergai meliputi 3 bentuk, yakni pembinaan ilmu agama Islam dengan metode pengajian memanggil dan melibatkan para ustaz yang ahli di bidangnya.

Kedua, pembinaan kewirausahaan, para mualaf dikumpulkan diberikan pelatihan kewirausahaan dan dipanggil ahlinya. Ketiga pembinaan tentang hukum para mualaf diberi bekal ilmu tentang hukum dan undang-undang yang berlaku di negara ini, sehingga para mualaf dilindungi undang-undang.

“Dalam waktu dekat PBM Sergai akan melaksanakan kegiatan bakti sosial masyarakat, di samping itu juga melakukan advokasi pendampingan dan konsultasi hukum bagi mualaf, serta mengajak pro aktif dalam bidang ekonomi produktif,” sebutnya.

Pembinaan dan pendamping ibadah tidak hanya bagi para mualaf saja, tetapi mencakup segenap kaum muslimin yang membutuhkan konsultasi untuk menimba ilmu pengetahuan seperti di bidang ketauhidan, untuk kemaslahatan umat, terus eratkan ukhuwah.

(FEL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi