TIM Pakar Mitras DUDI, Heru Pranoto, bersama Direktur Polmed, Idham Kamil, berfoto bersama Pemred Analisa, War Djamil SH dan lainnya saat media visit ke Analisa, Selasa (31/10) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Ke depannya, diperlukan kerja sama kemitraan lebih antara pemerintah, media, komunitas, akademik menjadi kerja sama ‘pentahelix’ yang nantinya bisa menggulirkan dan menguatkan vokasi. Selama ini hubungan media dengan pendidikan vokasi hanya sebatas kepentingan sesaat.
Demikian Tim Pakar Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Ing. Heru Pranoto, ST bersama Direktur Politeknik Medan (Polmed) Dr Ir Idham Kamil, ST, MT didampingi Ketua Program Ekosistem Dr Surya Dharma, S.T., M.T, Direktur Amik Polibisnis Donni Nasution, tim mitrasdudi lainnya Toto Gustanto, Carolina, Isabela Sibarani, Uswatun Hasanah, Akbar Agam Parmato, dan Humas Polmed, Sinta, dan Handara saat berkunjung (media visit) ke Harian Analisa, Selasa (31/10).
Rombongan yang dipimpin Direktur Polmed Dr Ir Idham Kamil, ST, MT diterima langsung Pemred Harian Analisa, War Djamil, SH, Wapemred I, Rizal Rudi Surya, Wakil Pemred Analisadaily.com, Guntur Adi Sukma, Redaktur Kota, Hendra Irawan, dan Redaktur Sumut, Amru Lubis, di kantor Harian Analisa.
“Dengan terbangunnya pentahelix ini, harapannya pendidikan vokasi nantinya menjadi prioritas utama dan mendapat sokongan penuh dari dunia industri (DUDI). Dengan demikian akan tercipta piramida tenaga kerja yang sempurna,” ujar mantan Wadir Bidang Kerja sama Polmed ini.
Menurutnya, saat ini lulusan sarjana S1 lebih banyak dari D3, sehingga membuat piramida tenaga kerja menjadi tidak sempurna, sebab yang dibutuhkan pekerja lulusan D3 sesuai bidangnya, tetapi yang diterima banyak lulusan S1. Ini menjadi PR Dirjen Pendidikan Vokasi, di mana memfungsikan pendidikan vokasi seperti yang seharusnya layaknya di negara-negara maju, antara suplay dan demand-nya berimbang.
Lebih lanjut disampaikannya, Provinsi Sumatera Utara melalui Politeknik Negeri Medan yang saat ini berkolaborasi bersama tiga Pendidikan Tinggi Vokasi lainnya yaitu Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara, Wilmar Bisnis Indonesia, dan AMIK Polibisnis membentuk konsorsium untuk dapat melakukan grand design secara bersama-sama.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam keterlibatan program ini adalah untuk membentuk dan mengembangkan klaster inovasi di Sumatera Utara demi tercapainya ekosistem kemitraan menjadi sebuah keharusan dengan melibatkan stakeholders seperti pemerintah daerah, Industri, UMKM, Perguruan Tinggi Vokasi (PTV), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK), Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) dan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan tenaga kerja (workforce) yang unggul dan kompeten, sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Karenanya, ungkapnya, kegiatan Kick Off Program Penguatan Ekosistem Kemitraan di Provinsi Sumatera Utara, besok (Rabu (1/11)-red) di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu merupakan langkah awal atau permulaan yang penting untuk memulai, merencanakan keterlibatan para stakeholders pada program ini, maka dinilai perlu untuk melaksanakan kegiatan dan diharapkan dengan terlaksananya Kick off ini kedepannya pendidikan vokasi dapat duduk bersama, saling berinteraksi dengan pemangku kepentingan, utamanya adalah dengan pemerintah daerah untuk menciptakan inovasi yang berbasis pada kebutuhan serta potensi daerah.
Pemred Harian Analisa, War Djamil, SH dalam kesempatan itu menyatakan pihaknya bersedia mendukung dan bekerja sama dengan pendidikan vokasi.
“Harian Analisa dari dahulu sangat mendukung pengembangan inovasi pendidikan guna kemajuan bangsa,” paparnya.
(GAS/RZD)