LRT Jadi Tulang Punggung Transportasi Masyarakat Palembang

LRT Jadi Tulang Punggung Transportasi Masyarakat Palembang
Ngobrol Bareng Bersama Media dan Komunitas (Ngobras) "Optimalisasi Pelayanan LRT Palembang" di Palembang (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Palembang - Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi tulang punggung masyarakat Palembang dan sekitarnya. Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah akan mengembangkan moda transportasi tersebut menjadi moda transportasi modern yang semakin diminati masyarakat.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Muhammad Risal Wasal mengatakan, sejak dioperasikan tahun 2018 sebagai penunjang kegiatan olah raga Asian Games ke-18, LRT Palembang mengalami peningkatan jumlah penumpang.

Pada awal beroperasi, jumlah penumpang LRT Palembang sebanyak 2.000 orang per hari,kini mencapai 11 ribu orang per hari. Sedangkan secara keseluruhan pada tahun 2022 sebanyak 3 juta dan diproyeksikan di tahun 2023 sebanyak 4 juta penumpang per tahun.

"Ini sesuatu hal yang luar biasa. Masyarakat Palembang mulai meningkat minatnya naik LRT," ujar Rizal Wasal dalam Ngobrol Bareng Media dan Komunitas (Ngobras) "Optimalisasi Pelayanan LRT Palembang" di Palembang, Rabu (6/12).

Dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang LRT, menurut Risal Wasal, menandakan masyarakat Palembang sudah mulai memanfaatkan LRT sebagai moda angkutan untuk melakukan aktivitas.

"Masyarakat mulai tertarik naik LRT, karena murah, nyaman, aman serta tepat waktu," ujar Risal.

Untuk mengembangkan LRT Palembang, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Daerah akan mengembangkan LRT Palembang menjadi moda transportasi modern dengan berbagai fasilitas yang mempermudah masyarakat menggunakan LRT.

Rode Paulus, Kepala Balai Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Sumatera Bagian Selatan yang menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan seluruh aset yang dimiliki LRT Palembang untuk meningkatkan pendapatan,seperti penyewaan lahan-lahan komersil untuk tempat usaha dan pilar-pilar LRT untuk pemasangan iklan.

"Kami banyak lahan yang bisa disewakan untuk usaha dan 900 pilar untuk pemasangan iklan," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, biaya operasional LRT Palembang sebesar Rp 180 miliar per tahun merupakan subsidi dari pemerintah pusat. Sementara pendapatan operasional LRT Palembang pada tahun 2022 sebanyak Rp 21 miliar dan pada tahun 2023 ini diprediksi mencapai Rp 24 miliar.

"Kami terus berkolaborasi dengan Pemkot Palembang untuk mengembangkan LRT menjadi moda transportasi modern yang di masa depan bisa menjadi andalan masyarakat Palembang melakukan aktivitas," ujarnya.

Sekertaris Dinas Perhubungan Kota Palembang Agus Supriyanto yang juga menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, Pemkot Palembang terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memanfaatkan moda transportasi LRT di berbagai media.

Ia menambahkan, dukungan Pemkot Palembang terhadap pengembangan LRT dengan menyiapkan bus pengumpan (feeder) secara gratis bagi masyarakat yang naik LRT.

"Bus pengumpan itu gratis.Kami anggarkan di APBD tahun 2023 sebesar Rp 12 miliar dan pada tahun 2024 naik menjadi Rp 14 miliar," ungkap Agus.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi