Namun menariknya, selesai 12 ronde pertandingan, kendati sudah babak belur, bahkan ada yang meninggal dalam pertandingan, tidak ada yang dendam.

"Imbauan saya mari menjunjung tinggi sportivitas, walaupun kalah tidak ada dendam, persiapkan diri masing-masing calon untuk bertarung, siap kalah dan siap menang, kalau kalah jangan dendam," kata Anthon kepada wartawan saat bertolak ke Jakarta dari Bandara Kualanamu, Kamis (7/12).

Anthon yang juga Caleg DPR RI Dapil Sumut 3 Nomor 3 ini mengaku sampai sejauh ini Capres-Cawapres yang diusung Partai Golkar, Prabowo-Gibran, akan menang satu putaran.

Kenapa? lanjutnya, karena pendukung koalisi partainya sudah sangat matang dan orang-orang didalamnya juga sudah mampuni, dan tokoh-tokoh kaliber tingkat nasional.

Misalkan, didalamnya ada presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Airlangga Hartarto seorang negarawan saat ini Menko Perekonomian, Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan juga Ketua PAN, Yusril Izah Mahendra pakar hukum, ada juga Anis Matta dan Fahri Hamzah dan lainnya.

“Semua ini sudah memikirkan matang-matang kemenangan Prabowo-Gibran, demi kejayaan Indonesia ke depan,” ucap Anthon yang juga Ketum Ikatan Nahkoda Niaga Indonesia ini.

Lebih lanjut dikatakan, kemenangan pasangan Prabowo-Gibran ini dengan banyaknya pecinta Jokowi di beberapa daerah sudah beralih ke Prabowo, termasuk di Jawa Tengah, Jawa Timur dan di Sumut.

Apalagi ditopang dengan Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN dan partai pengusung lainnya, serta beberapa tim relawan.

"Jadi sekali lagi, dibilang satu putaran Prabowo-Gibran menang itu hal yang wajar saja," jelasnya.

Menurut Anthon yang juga Ketua Umum Gabungan Inportir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) tidak hanya pasangan Prabowo-Gibran yang menang, juga akan berimbas pada partai pendukung.

Misalnya kursi Golkar di DPR akan naik seiring dengan pasangan ini. Apalagi di Sumut, Ketua Partai Golkar, Musa Rajekshah (Ijeck) seorang tokoh enerjik dan milenial, otomatis kursi DPR yang akan naik di Sumut.

(KAH/RZD)