Kasus ini berawal pada Senin (29/1) pukul 02.20 WIB. Saat itu Kereta Api Sri Bilah Pane U55 berangkat dari Stasiun Tebingtinggi tujuan Stasiun Medan.

Berselang beberapa saat kemudian, petugas Polsuska menerima informasi dari PAP (Pengawas Peron), bahwa ada seseorang terlindas Kereta Api yang baru saja melintas. Danru Polsuska kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tebingtinggi.

Kasi Humas Polres Tebingtinggi, AKP Agus Arianto, Selasa (30/1), menerangkan, petugas SPKT Polres Tebingtinggi ada menerima laporan dari Danru Polsuska Stasiun Tebingtinggi ada seseorang yang terlindas kereta api Sri Bilah Pane U55, yang berangkat dari Stasiun Tebingtinggi menuju Stasiun Medan, di perlintasan KM 77+800, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.

"Kemudian Tim Inafis dan SPKT melaksanakan cek TKP, dan melihat seorang pria sudah meninggal dunia tanpa memiliki identitas," ungkap Kasi Humas.

Petugas lalu membawa mayat Mr X ke RS Polda Sumut Bhayangkara Cabang Tebingtinggi untuk dilakukan visum.

"Tapi, hingga hari ini belum ada keluarga korban yang menjemput jenazah. Untuk itu, kami dari Polres Tebingtinggi memberitahukan kepada seluruh masyarakat bila mengenal maupun merasa kehilangan anggota keluarga dapat langsung mendatangi RS Bhayangkara. Ciri-ciri korban umur sekitar 50 tahun, tinggi 160 cm, memakai kaos lengan panjang warna cokelat, celana jeans biru dan memakai sendal warna cokelat," ungkap Kasi Humas.

(CHA/RZD)