Jennifer Lopez Terisak di Kampanye Kamala Harris, Hubungan Masa Lalu dengan Diddy Kembali Disorot

Jennifer Lopez Terisak di Kampanye Kamala Harris, Hubungan Masa Lalu dengan Diddy Kembali Disorot
Jennifer Lopez Terisak di Kampanye Kamala Harris, Hubungan Masa Lalu dengan Diddy Kembali Disorot (Getty image)

Analisadaily.com, Las Vegas - Aktris dan penyanyi terkenal Jennifer Lopez, yang pernah membintangi film Maid in Manhattan, tampil emosional saat mendukung Wakil Presiden Kamala Harris dalam sebuah acara kampanye di Las Vegas, Nevada, pada Kamis malam, 31 Oktober 2024. Hanya beberapa hari sebelumnya, Lopez dihadapkan pada pertanyaan seputar hubungannya dengan rapper Sean "Diddy" Combs yang sedang menjadi sorotan, usai ia ditangkap atas tuduhan perdagangan manusia.

"Seharusnya kita merasa emosional, seharusnya kita marah," ujar Lopez sambil terisak di depan kerumunan pendukung Harris, melansir Fox News, Minggu (3/11/2024).

“Kita harus merasa takut dan marah,” sambungnya.

Ucapannya ini menunjukkan kepedulian dan kecemasannya terhadap isu-isu yang belakangan ini memanas di Amerika Serikat.

Pada awal pekan, saat Lopez tengah menandatangani tanda tangan usai pemutaran perdana film Unstoppable di Hollywood, seorang penggemar bertanya, "JLo, apakah Anda punya komentar mengenai Diddy dan tuduhan tersebut?" Lopez, yang saat itu berada di akhir antrean, hanya bergegas menuju lift bersama tim keamanannya, mengabaikan pertanyaan yang mungkin tak ingin ia jawab.

Hubungan masa lalu Lopez dengan Diddy, yang pernah menjadi sorotan pada akhir 1990-an, kini kembali dibicarakan setelah sang rapper menghadapi tuntutan serius terkait kasus perdagangan manusia. Mereka sempat menjalin hubungan antara tahun 1999 hingga 2001, sebelum akhirnya putus karena perselingkuhan Diddy.

Di masa lalu, saat masih bersama Lopez, Diddy sempat diadili atas tuduhan suap dan kepemilikan senjata ilegal terkait insiden di sebuah klub malam. Meskipun ia akhirnya dibebaskan, kasus ini tetap membekas dalam kariernya. Kini, Diddy menghadapi tuntutan lebih berat, yakni konspirasi pemerasan, perdagangan manusia dengan cara paksa, penipuan, atau paksaan, serta transportasi untuk prostitusi. Jika terbukti bersalah, ia dapat dihukum minimal 15 tahun penjara hingga seumur hidup.

Lopez, yang berdarah Puerto Rico, juga menyuarakan dukungannya terhadap Harris, terutama setelah mantan Presiden Donald Trump dan seorang komedian di acara di Madison Square Garden melontarkan komentar menghina Puerto Rico dengan menyebutnya sebagai "pulau sampah terapung." Lopez mengecam pernyataan tersebut, menegaskan bahwa komentar tersebut tidak hanya menyakiti warga Puerto Rico tetapi juga seluruh komunitas Latino di AS.

Di tengah dukungannya kepada Harris, Lopez juga mendapat kritikan online atas tangisannya saat berbicara tentang komentar "pulau sampah terapung" itu, terutama dengan semakin banyaknya spekulasi publik tentang hubungannya dengan Diddy di masa lalu.

Perkembangan kasus Diddy dan dukungan Lopez untuk Harris mengundang beragam reaksi publik, menyoroti sisi personal Lopez dalam perjuangannya melawan ketidakadilan dan diskriminasi.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi