Kegiatan yang mewadahi para pelaku industri fashion ini diikuti 70 desainer dan 409 koleksi. Para desainer yang ikut berpartisipasi pada Sumut Fashion Week (SFW) 2024 ini berasal dari Sumatera Utara (Sumut), Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sumut Yuni Pohan dalam sambutannya saat pembukaan mengatakan, SFW adalah agenda tahunan APPMI Sumut. Tahun ini mengambil tema "Kaya Ragam Sumatera Utara" dengan mengangkat beberapa Wastra (tenunan tradisional) Sumut yaitu Batak Toba, Simalungun, Pakpak Dairi, Karo, Mandailing, Angkola, Nias dan Melayu.

"Kekayaan Wastra Sumut menjadikan kami optimis ingin memajukan warisan-warisan yang menjadi salah satu kebanggaan kita, dan patut untuk dikembangkan agar menjadi salah satu sumber perekonomian di Indonesia khususnya di Sumut. Sebab APPMI Sumut konsisten memberikan wadah bagi pelaku fashion," kata Yuni yang juga pemilik rumah mode Yapmode.

Ia berterima kasih atas dukungan Penjabat (Pj) Gubsu yang hadir membuka SFW 2024 didampingi Kadis Koperasi UMKM Sumut, Dekranasda Sumut, serta semua pihak dan berharap kegiatan ini berdampak positif bagi fashion dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Sebelumnya, Ketua Panitia Hasibuan dalam laporannya menyebutkan, SWF sudah tiga kali diadakan. Sebelumnya SFW 2022 digelar di Centerpoint dan SFW 2023 di Sun Plaza Medan.

"SFW bukan sekadar ajang menampilkan karya, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap dunia mode yang selalu berkembang," sebutnya.

Melalui acara ini, sambungnya, kami memperkenalkan talenta-talenta muda, desainer-desainer berbakat Sumut serta memberi inspirasi untuk menghadapi tantangan di dunia fashion yang terus berubah.

Sementara itu, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni saat membuka SFW 2024 mengapresiasi APPMI Sumut karena konsisten menggelar fashion show setiap tahun dan diharap dapat terus mendorong pengembangan usaha fashion di Sumut.

"Saya apresiasi kegiatan ini tetap konsisten diselenggarakan. Sumut merupakan daerah yang kaya akan berbagai ragam seni budaya dan ekonomi kreatif yang dapat terus kita gali dan kembangkan," ujar Fatoni.

(HEN/RZD)