Tema yang diangkat dalam acara ini adalah "Generasi yang Bersyukur," mengajak setiap individu untuk selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki dan mengingat betapa pentingnya rasa terima kasih dalam kehidupan. Perayaan ini juga menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat berbagi melalui serangkaian kegiatan yang mencakup pemberian bantuan kepada panti asuhan, baik berupa materi maupun pendidikan.

Selain itu, acara Thanksgiving ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk konselor dari Amerika, Kepala Staf IOM, serta murid-murid dari program Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Salah satu acara menarik dalam rangkaian kegiatan kali ini adalah sesi berbagi (Sharing Session) yang diwakili oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Korea, dan Amerika, yang berbagi pengalaman dan budaya mereka.

Event budaya ini turut didukung oleh berbagai sponsor, seperti Bake with MAE, Noura Dental and Aesthetic Clinic, Greensmoothie, dan The Gaun by Maya. Acara ini juga mengusung tema dress code "Cowboy/Cowgirl Look," yang menambah keseruan suasana.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat rasa kepemilikan dan cinta terhadap budaya, baik budaya lokal maupun asing, tanpa melupakan warisan budaya kita sendiri. Selain itu, diharapkan acara ini dapat memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat.

LCE Learning, yang dimulai pada tahun 2008 oleh Philip Hutagalung bersama istri dan Ike Tresiani, telah berkomitmen untuk membangun komunitas kecil namun aktif. Dalam visinya, LCE Learning bertujuan menciptakan tempat di mana anggotanya dapat belajar toleransi, integritas, kerja tim, kepemimpinan, dan bermimpi besar.

"Kami ingin komunitas ini, meskipun kecil, tetap aktif, mau belajar dan memiliki dampak positif, baik bagi diri mereka sendiri, keluarga, hingga bangsa," ujar Philip Hutagalung.

Sejak tahun 2009, LCE Learning konsisten mengadakan acara tahunan, dengan tema yang selalu berubah namun tetap mempertahankan semangat untuk memberikan pengalaman budaya yang berkesan.

Salah satu tantangan terbesar dalam acara ini adalah menyiapkan makanan yang sesuai dengan tema budaya yang diusung.

"Kami selalu mencoba memasak makanan Indonesia, dan kini banyak murid asing yang juga turut membantu dan belajar cara memasak dari buku maupun internet," tambah Philip Hutagalung.

Acara ini, yang awalnya terinspirasi oleh musim panen dan budaya lokal, juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya luar, khususnya budaya Amerika, sebagai persiapan bagi murid yang ingin melanjutkan studi di luar negeri.

"Kami berharap dengan memperkenalkan budaya ini, murid-murid kami akan lebih siap menghadapi pengalaman kuliah di luar negeri," ujarnya.

Harapan besar dari kegiatan ini adalah agar para murid dapat memperoleh pengalaman berharga yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat dalam kehidupan mereka.

"Kami ingin memberikan pengalaman komunitas dan budaya yang bermanfaat, dan semoga mereka dapat menerapkannya dalam lingkungan mereka," tegasnya.

Peserta yang hadir merespons kegiatan ini dengan antusias, merasa senang dan bersemangat untuk belajar lebih banyak tentang budaya luar negeri yang memberikan dampak baik bagi kehidupan mereka.

"LCE diharapkan dapat terus memberikan dampak sosial yang lebih luas," ujar Yuni, Ketua Panitia, mengakhiri acara dengan harapan besar.

Thanksgiving adalah sebuah hari perayaan yang umumnya dirayakan di Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara lain dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas segala berkah yang diterima sepanjang tahun. Di Amerika Serikat, Thanksgiving dirayakan pada hari Kamis keempat di bulan November, sedangkan di Kanada, perayaan ini dilakukan pada hari Senin kedua di bulan Oktober.

(SIA/BR)