"Tuduhan itu tidak benar, bahkan sepeda motor itu masih ada di rumah dan masih saya rawat," kata Heri Kusmiadi melalui handphone, Rabu (29/1) malam.

Lebih lanjut Heri menerangkan, dalam hal menggadaikan kendaraan dinas itu harus ada saksi dan itu tidak mungkin terjadi karena kendaraan dinas adalah milik negara.

"Kendaraan dinas tidak bisa digadaikan sesuka hati, bahkan tidak boleh, dalam hal penggadaian itu harus ada saksi, artinya tuduhan KN terhadap saya itu sangat kejam," tegasnya.

Sekali lagi dia menegaskan, terkait soal tuduhan Kinoy, yang menyebutkan Kades Amabalutu meminjam uang dengan jaminan sepeda motor itu fitnah yang kejam.

"Itu pencemaran nama baik ini akan saya laporkan kepada pihak berwajib," ujarnya.

Disinggung mengenai dirinya untuk mengajak jumpa dengan sang penulis berita ini, dia mengatakan bahwa pada saat itu dirinya sangat sibuk dengan adanya kegiatan di Kecamatan Aek Kuasan.

"Ada kegiatan lain saya bang, maka saya ajak jumpa abang, dan malam ini baru agak santai makanya saya telepon abang," kata dia tetap melalui handphone.

Sementara itu Nasrul alias Kinoy atau KN mengatakan bahwa sepeda motor tersebut sudah ditebusnya.

"Rabu (29/1) sore sudah ditebusnya," kata Nasrul, Kamis (30/1) melalui handphone.

Sebelumnya Nasrul alias Kinoy atau KN mengatakan, bahwa kades tersebut telah meminjam uang dengan dirinya sebesar Rp 5 juta dengan jaminan kendaraan dinas jenis sepeda motor pada Desember 2024 dengan tempo satu bulan.

"Namun hingga akhir ini belum ditebusnya," kata Kinoy seraya menunjukan bukti percakapan dirinya dengan Kades Ambalutu di aplikasi Whatsapp.

(ARI/RZD)