Rombongan UHN Sumut Ziarah ke Makam Nommensen, Doa Bersama-Tabur Bunga (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Toba – Makam misionaris asal Jerman, Dr. Ingwer Ludwig Nommensen, yang berada di komplek Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sigumpar, Kabupaten Toba, semakin ramai dikunjungi masyarakat.
Lokasi ini kini menjadi salah satu destinasi wisata religi atau wisata tapak tilas favorit bagi peziarah yang ingin mengenang jejak pengabdian “Rasul Batak” tersebut.
Rabu (1/10), rombongan Universitas HKBP Nommensen Sumatera Utara berziarah ke makam Dr. Nommensen. Mereka menggelar doa bersama dan tabur bunga dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas HKBP Nommensen ke-71 sekaligus HUT HKBP ke-164.
Salah seorang pengunjung, Janpatar Simamora, mengatakan kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan wisata tapak tilas tahunan. Menurutnya, ziarah ke makam Nommensen bukan sekadar ritual, melainkan juga sarana menambah wawasan tentang sejarah, perjuangan, dan peran besar Nommensen dalam mengembangkan agama Kristen Protestan di Tanah Batak.
“Pengetahuan ini penting diwariskan kepada generasi muda agar mereka tidak hanya mengenal nama Nommensen, tetapi juga memahami sepak terjangnya yang luar biasa dalam memajukan masyarakat, khususnya suku Batak,” ujarnya.
Sekretaris Yayasan Universitas HKBP Nommensen, Pdt. Dr. Enig Sonatha Aritonang, menambahkan bahwa kegiatan ziarah ini dimaksudkan untuk menumbuhkan spiritualitas dan semangat pelayanan di bidang pendidikan.
“Spirit Nommensen harus terus berkobar dalam diri kita. Beliau bukan hanya membangun gereja, tetapi juga mendirikan sekolah dan rumah sakit yang masih ada hingga kini. Itu warisan besar yang harus kita lanjutkan,” ujarnya.
Pdt Enig juga menilai makam Dr. Nommensen layak ditetapkan sebagai situs religi dan cagar budaya.
“Bukan hanya bagi HKBP atau masyarakat Batak, tetapi juga bagi bangsa ini dan dunia. Dari tempat inilah kita belajar bagaimana beliau melayani dengan sepenuh hati,” tambahnya.
Seperti diketahui, kedatangan Dr. I.L. Nommensen ke Tanah Batak menjadi bagian penting sejarah perkembangan agama Kristen Protestan. Selain pelayanan rohani, ia juga berjasa dalam bidang pendidikan dan kesehatan dengan mendirikan sekolah, gereja, hingga fasilitas kesehatan.
Jejak inilah yang kini terus dikenang melalui wisata tapak tilas di situs makamnya, sebagai ikon kemajuan di Tanah Batak.
(REL/RZD)