Kabut Asap Kacaukan Penerbangan

kabut-asap-kacaukan-penerbangan

Jakarta, (Analisa). Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan sangat menyesakkan. Beragam efek akibat yang timbul sudah dirasakan. Di antaranya, seko­lah di sejumlah daerah diliburkan un­tuk menekan risiko terserang infeksi pada saluran pernafasan (ISPA).  

Dampak buruk lainnya,  membuat ope­rasional penerbangan terganggu secara nasional.  Gangguan pener­bangan meliputi penundaan, penga­lihan (divert), kembali ke landasan (RTB) hingga pembatalan pener­bangan.

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan mengungkapkan,  dampak kabut asap yang mengakibatkan jarak pandang penerbangan terbatas memaksa pihak­nya membatalkan sedikitnya 12 pener­bangan pada sejumlah rute domestik, Minggu (15/9).

Pembatalan penerbangan, kata M Ikh­san, sejalan dengan komitmen mas­kapai untuk senantiasa menge­de­pan­kan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.

Untuk memastikan kesiapan dan keselamatan operasional pener­bangan, sebut Ikhsan, sejumlah penerbangan Garuda Indonesia juga mengalami ke­terlambatan maupun pengalihan pener­bangan.

"Berbagai antisipasi tersebut berdam­pak terhadap sejumlah rotasi penerbang­an, untuk itu kami meng­imbau penum­pang melakukan penge­cekan secara berkala jadwal pener­bangan mereka", kata Ikhsan dalam keterangannya, Minggu (15/9).

"Sehubungan dengan hal tersebut, kami juga telah mempersiapkan upaya mitigasi untuk penanganan pener­bangan yang terdampak termasuk penanganan penumpang," katanya.

Kondisi yang sama disampaikan Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam siaran persnya, yang diterima Analisa, Minggu (15/9).

"Dalam rangka memastikan kese­lamatan dan keamanan, Lion Air Group mengalami keterlambatan keberangkat­an dan kedatangan (delay), kembali ke bandar udara kebe­rang­katan (return to base/RTB), pengalihan pendaratan serta mem­batalkan penerbangan (cancel), di beberapa jaringan domestik yang dil," kata Danang.

Dia menyebutkan, Lion Air Group memfasilitasi penumpang bagi yang akan melakukan pengembalian dana (refund), perubahan jadwal keberang­katan (reschedule) sesuai ketentuan.

Disebutkannya, operasional Lion Air Group akan berjalan normal kem­bali setelah jarak pandang dinyatakan aman untuk penerbangan (safe for flight).

Danang memaparkan, informasi pembatalan penerbangan sebanyak 81 penerbangan ke berbagai tujuan, kem­bali ke bandara keberangkatan dua kasus yakni Lion Air Penerbangan JT-712 Soekarno-Hatta, Tangerang-Pontianak kembali ke Soekarno-Hatta. Kemudian Lion Air Penerbangan JT-314 Sura­baya-Samarinda kembali ke Surabaya. Selanjutnya, keterlambatan kurang dari 60 menit sebanyak 19 penerbangan, keterlambatan 60-180 menit sebanyak 24 penerbangan, keterlambatan 180 menit lebih tercatat tujuh penerbangan ke berbagai ban­dara.

Kemudian, keterlambatan sam­pai pemberitahuan lebih lanjut 14 pener­bangan ke berbagai tujuan. Kemudian, pengalihan pendaratan tujuh pener­bangan keberbagai tujuan. Danang menyebut, pihaknya sudah mengin­formasikan kepada seluruh penum­pang yang terganggu perjalanannya.

Operasional Lion Air Group akan berjalan normal kembali setelah jarak pandang dinyatakan aman untuk penerbangan.

Hampir Lumpuh

Sementara itu, aktivitas pener­bangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya hampir lumpuh akibat kabut asap tebal menyelimuti wilayah ibukota Provinsi Kalimantan Tengah itu.

"Penerbangan di Bandara Tjilik Riwut hanya ada dua Lion yang ter­bang tujuan Surabaya dan Jakarta dengan waktu keberangkatan pagi tadi," kata Eksekutif General Manager (EMG) PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Ban­dara Tjilik Riwut Siswanto yang dikonfirmasi, Minggu.

Disebutkannya, pekatnya kabut asap yang melanda wilayah "Kota Cantik", hingga menjelang sore Minggu (15/9) belum ada pener­bangan dilakukan maskapai.

Akibat jarak pandang yang ter­batas, tambahnya, maskapai Garuda Indonesia sudah memastikan tidak akan terbang menuju Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

Terganggu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan beberapa daerah yang terkena asap karhutla penerbangannya terganggu. Disebutkannya, Kalimantan dan Sumatera menjadi yang paling parah mengalami gangguan asap karhutla.

Budi menyatakan di Sumatera, tepatnya di Riau, penerbangan berang­sur baik meski masih ada keter­lambatan.

Dia mengungkapkan, Sampit dan Pontianak menjadi daerah yang paling parah terganggu aktivitas pener­bangannya.

Di Sampit, sebut Budi, ada penerbangan gagal mengudara karena tidak memungkinkan terbang. Sedangkan di Sumatera hanya keter­lambatan terbang saja.

"Kita lihat Riau sudah lebih baik, yang agak parah itu Sampit, juga Pontianak sekarang. Terkini itu di Kalimantan justru yang lebih parah," kata Budi di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (15/9).

"Kita minta AirNav dan operator Angkasa Pura II hati-hati membaca situasi, maksudnya pada feasibility (jarak pandang) tertentu pesawat jangan ditahan terbang," ungkap Budi. (kah/Ant/dtc)

()

Baca Juga

Rekomendasi