Harris Persembahkan Emas SEA Games Untuk Master Supandi

Harris Persembahkan Emas SEA Games Untuk Master Supandi
Harris Horatius bersama Master Supandi Kusuma (Analisadaily/Junaidi Gandy)

Analisadaily (Medan) - Atlet wushu kebanggaan Indonesia yang turut menyumbang medali emas SEA Games 2019 Filipina, Harris Horatius, mengunjungi tokoh wushu nasional, Master Supandi Kusuma, di Kantor Harian Analisa, Jalan Ahmad Yani, Medan, Jumat (6/12).

Dalam kunjungan ini, selain menceritakan pengalamannya selama mengikuti pesta olahraga dua tahunan tersebut, Harris juga menghaturkan rasa terima kasih kepada Master Supandi yang sudah membimbingnya sejak belia hingga menjadi atlet wushu yang diperhitungkan di kancah internasional.

"Saya fokus latihan menyambut SEA Games sejak Februari. Syukur dapat meraih medali. Medali ini saya persembahkan untuk Bangsa Indonesia dan Master Supandi," ujar atlet berusia 24 tahun itu.

Ini merupakan SEA Games kedua yang diikuti Harris. Sebelumnya dia juga tampil dalam SEA Games 2015 di Singapura dan meraih medali emas dari nomor Taolu Nandao/Nangun. Sementara pada SEA Games 2017 di Malaysia dia tidak ambil bagian.

Kembali tampil pada SEA Games 2019, pria kelahiran Medan, 11 Oktober 1995 ini kembali menunjukkan performa terbaiknya. Sekeping emas dan dua medali perak berhasil ia raih.

Medali emas didapatnya dari nomor Taolu Duilian bersama Seraf Naro Siregar dan Edgar Xavier Marvelo. Mereka mengalahkan atlet Brunei Darussalam yang meraih perak dan atlet Filipina yang meraih perunggu.

Sedangkan medali perak didapat Harris dari nomor Taolu Nandao/Nangun dan Taolu Nanquan. Meski sudah berusaha maksimal, namun keputusan juri hanya menempatkannya sebagai runner-up.

Sementara Master Supandi Kusuma berpesan kepada Harris agar tetap konsisten dan jangan cengeng.

"Kita kalau lihat di Tiongkok, atlet mereka saat latihan, wajahnya betul-betul serius. Atlet yang masih kecil pun kalau salah sedikit langsung dicubit dan gak boleh nangis. Akhirnya mereka jadi," sebut Master Supandi.

Master Supandi juga mengingatkan sejumlah hal yang perlu diperbaiki agar prestasi wushu Indonesia kembali meningkat.

"Prestasi jangan tanggung. Jika bertanding, selisih (poin) dengan musuh harus jauh. Harris ini dulu saya bawa ke Kejurnas, kalau kalah nangis. Saya bilang jangan nangis. Kamu harus rajin latihan," ungkap Master Supandi.

"Atlet jangan terlalu cepat menikah. Kalau sudah mulai ada nama, semut banyak datang. Itu harus diwaspadai. Kadang kala sering atlet kita baru turun dari pesawat langsung disuruh latihan, itu tidak boleh. Biarkan mereka istirahat dulu," sambungnya.

Lebih jauh Master Supandi menyebut, atlet wushu Indonesia yang juga meraih emas dari nomor Taolu Daoshu/Gunshu, Edgar Xavier Marvelo, sejak kecil sudah berlatih di Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI).

Harris yang sejak berusia 10 tahun berlatih di YKWI, selanjutnya akan fokus menghadapi PON 2020 di Papua. Ia menargetkan satu medali emas dalam PON mendatang.

Master Supandi berpesan kepada Harris agar semakin meningkatkan jurusnya. "Saat bertanding jangan terburu-buru, setiap gerakan jurus harus tegas dan jelas," imbaunya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi