Dilansir dari GSM Arena, Selasa (14/1), Kuo membantah klaim tersebut, dan mengatakan kedua versi akan diluncurkan secara bersamaan pada September 2020. Lima pasar, AS, Kanada, Inggris, Jepang, dan Korea, akan menerima ponsel yang mendukung sub-6GHz dan 5G.

“Ini lebih rumit, yang merupakan alasan diberikan atas keterlambatan,” kata Kuo.

Beberapa operator mendapatkan telepon yang hanya mendukung sub-6GHz, (standar ini lebih lambat dari 5G, tetapi memiliki jangkauan yang jauh lebih baik). Selain itu, sepertinya iPhone kelas bawah akan kekurangan opsi 5G.

“Negara-negara dengan sedikit atau tanpa cakupan 5G akan menerima telepon dengan 5G dinonaktifkan untuk menghemat biaya produksi,” ucap Kuo.

Kuo juga memprediksi, Apple akan menjual antara 80 dan 85 juta iPhone berdasarkan konektivitas 5G dan desain yang diperbarui. Hal ini setara dengan prediksi awal untuk keluarga iPhone 11, meskipun lebih rendah dari perkiraan 100 juta unit yang muncul November 2019.

(RZD)