WHO Selidiki Pola Penyebaran Virus Corona

WHO Selidiki Pola Penyebaran Virus Corona
Ilustrasi (The New York Times)

Analisadaily.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan, masih belum jelas apakah penyebaran virus korona yang mematikan di China dan sekitarnya menular selama masa inkubasinya atau sebelum gejala muncul.

Virus, yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan akut seperti pneumonia, dalam hitungan minggu telah membunuh lebih dari 100 orang dan menginfeksi setidaknya 4.000 di China, sementara kasus telah diidentifikasi di lebih dari 12 negara lain.

Dalam laporan baru tentang virus, yang dikenal sebagai 2019nCoV, badan kesehatan PBB mengatakan, perkiraan saat ini menempatkan masa inkubasi untuk virus itu antara dua dan 10 hari.

"Memahami waktu ketika pasien yang terinfeksi dapat menularkan virus kepada orang lain sangat penting untuk upaya pengendalian," kata WHO, dilansir dari Channel News Asia, Selasa (28/1).

Hal tersebut tidak segera mengonfirmasi pernyataan yang dibuat oleh otoritas China, bahwa orang yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit sebelum mereka menunjukkan gejala demam atau kesulitan pernapasan.

"Informasi epidemiologis terperinci dari lebih banyak orang yang terinfeksi diperlukan untuk menentukan periode infeksi 2019nCoV, khususnya apakah penularan dapat terjadi dari individu tanpa gejala atau selama periode inkubasi," katanya.

WHO pekan lalu berhenti mengumumkan wabah sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, suatu penunjukan yang jarang digunakan hanya untuk wabah terburuk yang akan memicu tindakan global yang lebih terpadu.

Tetapi badan dunia itu mengakui pada Senin (27/1) bahwa pihaknya telah membuat kesalahan dalam penilaian risikonya untuk virus mematikan dalam beberapa laporan pekan lalu, mengakui risiko global itu tinggi daripada sedang.

Virus ini telah menimbulkan kekhawatiran global karena kemiripannya dengan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), yang menewaskan ratusan orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.

Untuk mengurangi risiko infeksi, WHO menekankan perlunya menghindari kontak dekat dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut, sering mencuci tangan, dan menghindari kontak tanpa perlindungan dengan hewan ternak atau peternakan.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi