Leclerc, pemain yang akrab disapa Monegasse itu menang dua kali atas Vettel dan berada di pole-setter tujuh kali, serta mampu memulai dari posisi awal lebih sering daripada bintang GP lainnya musim lalu.

Binotto menjelaskan, Leclerc juga berada di urutan keempat klasemen kejuaraan dunia. Tetapi di belakang juara Lewis Hamilton, rekannya di Mercedes, Valtteri Bottas dan bintang Red Bull Racing, Max Verstappen.

Binotto tahu, tuntutannya musim 2020 bukanlah tugas yang mudah. Di majalah resmi Ferrari, ia menyampaikan penilaiannya, bahwa kompetisi di Formula 1 tidak pernah sekuat hari ini.

"Kami memiliki semua yang diperlukan untuk menunjukkan kinerja yang baik. Tetapi tidak ada jaminan dalam olahraga ini, jadi kami harus bekerja lebih keras dan mengambil keuntungan dari merek hebat kami dan basis penggemar kami yang tak tertandingi untuk mendapatkan kembali gelar di musim 2020,” tegas Binotto.

Dilansir dari Speedweek, Minggu (2/2), orang Italia ini menanggapi kritik yang datang padanya dengan tenang seperti perintah awal yang stabil.

"Setiap bos tim bekerja dengan caranya sendiri dan dari latar belakang teknik saya, saya tahu, bahwa pendekatan yang ketat bekerja paling baik,” sambungnya.

"Di satu sisi, Anda tahu betapa pentingnya individu itu. Hubungan manusia adalah bagian besar dari kesuksesan. Pada saat yang sama, Formula 1 juga merupakan masalah kompleks yang tidak hanya membangun mesin 1.000 hp, tetapi juga melakukannya lebih awal, lebih cepat dan lebih baik daripada kompetisi,” tambah Binotto.

(CSP)