Agenda Raja dan Ratu Belanda di Danau Toba

Agenda Raja dan Ratu Belanda di Danau Toba
Bukit Singgolom Danau Toba Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba Samosir (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Analisadaily.com, Medan - Kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Danau Toba yang awalnya dijadwalkan hari Jumat (13/3) batal. Namun jadwalnya dipercepat menjadi Kamis (12/3).

Sejumlah persiapan pun terus dikebut. Mulai dari sarana dan prasarana di sejumlah destinasi yang akan dikunjungi hingga sistem keamanan.

Dalam kunjungan nanti, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti beserta rombongan akan mendatangi sejumlah lokasi di Kabupaten Toba dan Samosir. Mereka diperkirakan tiba di Bandara Silangit, Kamis (12/3) pagi.

"Kita lakukan pengamanan terbuka dan tertutup. Kita berkoordinasi dengan Kodam I/Bukit Barisan yang menjadi leading sektor dalam operasi pengamanan kunjungan kenegaraan besok," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (11/3).

Raja Willem beserta rombongannya akan melihat keindahan Danau Toba dari Bukit Singgolom di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba. Kemudian rombongan akan bergeser ke Dusun Siambat Dalan di Desa Lintong Ni Huta, tak jauh dari Bukit Singgolom. Di sana Raja dan Ratu akan disuguhi keindahan rumah Adat Batak yang sudah berusia ratusan tahun.

Rumah adat Batak yang berusia 400 tahun di Desa Lintong Ni Huta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Kunjungan akan dilanjutkan ke Institute Del dan Silih Malombu di Kabupaten Samosir. Kemudian Raja dan Ratu Belanda akan beristirahat sejenak di Inna Parapat Hotel sebelum bergerak ke Bandara Kualanamu via darat.

"Untuk di semua titik itu, kita lakukan pengamanan. Personel ditempatkan di posnya masing-masing untuk melakukan penjagaan. Jumlah personel yang dilibatkan masih menunggu hasil rapat hari ini," terang Tatan.

Sementara itu Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo mengatakan, kedatangan Raja dan Ratu Belanda berdampak positif. Secara tidak langsung mereka akan mempromosikan Danau Toba yang kini ditetapkan menjadi destinasi super prioritas dan masuk dalam Unesco Global Geopark (UGG).

"Wisman Belanda cukup tinggi waktu bandara kita di Polonia sehingga banyak wisatawan Belanda ke Danau Toba.‎ Karena krisis ekonomi jadinya menurun. Semoga kunjungan ini memberikan dampak wisatawan Belanda untuk kembali mengunjungi Danau Toba," ungkapnya.

Belanda merupakan salah satu market wisatawan yang sangat tinggi. Arie berharap dari kunjungan Raja dan Ratu Belanda, Pemerintah Indonesia melalui Garuda Indonesia dapat mendukung dengan mengembalikan penerbangan dari Bandara Schiphol Amsterdam ke Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.

"Semoga didukung dengan penerbangan langsung dari Belanda ke Kualanamu. Kemarin ada Garuda, tapi suatu dan lain hal diberhentikan. Semoga dari kunjungan Raja Belanda ini kembali diaktifkan penerbangan tersebut," tandas Arie.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi