Panitia dan pengurus PFI Medan bersilaturahmi dengan Wagubsu yang akrab disapa Ijeck itu, Rabu (11/3).

Ketua PFI Medan, Rahmad Suryadi, langsung menyampaikan maksud kedatangan mereka. Dia mengatakan, sebelumnya PFI Medan sudah melewati berbagai rangkaian acara HUT PFI.

"Kita sudah menggelar lomba foto on the spot bersama komunitas fotografi di Medan dan workshop multimedia sebagai upaya peningkatan kualitas para pewarta foto," ungkap Rahmad.

Rahmad juga bercerita soal sejarah terbentuknya PFI Medan, 16 tahun silam. Tepatnya 24 Februari 2004.

"Saat ini kita juga dalam proses verifikasi untuk menjadi konstituen dewan pers. Dan saat ini kita tinggal menunggu pleno terakhir," ungkap laki-laki yang karyanya sudah banyak dipublikasi di berbagai media internasional itu.

Bagi Rahmad, para pewarta foto tidak hanya bekerja melakukan peliputan. PFI Medan juga sering melakukan kegiatan sosial.

PFI sering berkolaborasi dengan berbagai lembaga sosial lainnya, memberikan berbagai bentuk bantuan. Misalnya, bersama Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM) hingga penggalangan donasi saat bencana alam.

"Saat bencana di Palu kita berhasil mengumpulkan donasi hingga Rp 400 juta. Donasi itu kita dapat dari hasil lelang foto para jurnalis hingga usaha-usaha lainnya," sebutnya.

Selain itu, berbagai pelatihan jurnalistik juga sering digelar untuk meningkatkan kualitas para anggotanya. Termasuk berbagi ilmu jurnalistik di berbagai lembaga pendidikan. Baik mahasiswa hingga para pelajar sekolah.

Dalam kesempatan itu, Rahmad mengajak Ijeck untuk hadir dalam puncak HUT PFI Medan ke-16 yang akan dihelat pada Jumat (13/3) malam. Keesokan harinya, PFI Medan akan menggelar lelang foto charity untuk donasi yang akan diserahkan kepada anak-anak penderita kanker.

Ijeck menyambut baik acara yang digelar PFI Medan. Terutama soal berbagai kegiatan sosial yang digelar.

Baginya seorang jurnalis harus memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga bisa terus mengabarkan kepada publik tentang perkembangan masyarakat.

"Kalau kegiatan itu diselipkan kegiatan sosial, saya juga semangat. Karena punya dampak sosial kepada masyarakat luas," ujar Ijeck.

Dia pun mengajak PFI Medan untuk bersinergi dengan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. Misalnya, menggelar lomba foto mempromosikan berbagai potensi di Sumut.

"Saat ini pemerintah sedang fokus mengembangkan pariwisata di Danau Toba. Dalam waktu dekat juga akan digelar rally di Danau Toba. Itu bisa jadi media promosi dengan foto-foto sport tourism," ungkap Ijeck.

Dia juga mengingatkan para pewarta foto untuk tetap siaga dalam bertugas. Khususnya dalam kondisi bencana alam dan wilayah konflik.

"Setiap pewarta foto harus membekali diri dengan kemampuan menganalisis lapangan yang baik. Jangan sampai mengabaikan risiko karena ingin membuat karya. Tidak ada berita seharga nyawa," ujarnya.

Ijeck mengatakan jika pewarta foto bisa berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan pelatihan tanggap bencana.

Di akhir pertemuan, Ijeck mengatakan akan datang ke acara puncak HUT PFI Medan, "Jika tidak ada halangan, Insha Allah saya akan hadir. Semoga sukses acaranya untuk PFI Medan."

Sementara itu Ketua Panitia, Prayugo Utomo menjelaskan, dalam acara Puncak HUT Ke-16 PFI Medan akan digelar berbagai acara. Mulai dari bakti sosial, pameran foto dan pertunjukan seni lintas budaya.

"Kita juga akan melakukan penyerahan hadiah Lomba Foto dan Apresiasi Pewarta Foto Indonesia (APFI) Medan 2020," ungkap Yugo, sapaan akrabnya.

Yugo juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, mulai dari PT Pelindo I Persero, Pemko Medan, PT Inalum, XL Axiata, Agincourt Resources, Pertamina Garuda Food. Kemudian acara juga didukung oleh Medan Cam, Klayapan.com, YOAM, JM Bariani dan Bijik Kopi.

(JW/EAL)