Nova Iriansyah Minta Orang Tua Jaga Anak Tetap di Rumah

Nova Iriansyah Minta Orang Tua Jaga Anak Tetap di Rumah
Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, rapat bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh terkait penanganan COVID-19 di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (19/3). (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Para orang tua diharapkan untuk selalu mengawasi dan menjaga anak-anaknya agar tetap berada di rumah selama masa libur sekolah dua pekan, terhitung sajak tanggaal 16 hingga 30 Maret 2020.

Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengganti metode belajar tatap muka dengan belajar di rumah merupakan upaya pencegahan Corona Virus Disease atau COVID-19 yang saat ini mewabah.

"Upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dan fungsi kontrol orang tua di rumah masing-masing," ujar Nova Iriansyah saat memimpin rapat bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh terkait penanganan Covid-19 di Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (19/3).

Hadir dalam rapat itu, Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko, Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, Kajati Aceh, Irdam SH, Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin, Sekda Aceh, Taqwallah, dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati.

Nova lanjut menjelaskan, surat edaran tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan orang tua dan masyarakat. Banyak kalangan merasa prihatin karena perubahan metode belajar ini dianggap sebagai libur panjang, dan anak-anak bebas bepergian ke tempat umum.

“Banyak orang tua yang masih belum paham. Karenanya, saya instruksikan agar seluruh SKPA menyosialisasikan upaya ini secara masif agar para orangtua memahami tujuan diterbitkannya SE ini,” sambung Nova.

Salah satu poin surat edarannya berisi perubahan metode belajar tatap muka di sekolah dengan metode belajar di rumah. Namun, diartikan sebagai libur panjang. Sehingga pusat-pusat keramaian, cafe, warung kopi justru semakin disesaki pengunjug.

“Organisasi Kesehatan Dunia, menyatakan, masa inkubasi Covid-19 berkisar antara 2-14 hari setelah seseorang terpapar. Masa inkubasi itu waktu antara terjadinya infeksi dan timbulnya gejala. Itu standar internasional,” ujar Nova.

“Surat edaran ini diterbitkan sebagai bentuk upaya menekan dan memutus mata rantai penyebaran corona. Tanpa dukungan orangtua, masyarakat luas dan semua pihak, maka upaya ini tidak akan berjalan maksimal,” tutur Nova.

Nova mengimbau masyarakat lebih peka terhadap COVID-19 yang saat ini sedang melanda dunia. Orang tua diimbau benar-benar memahami dan memberikan pemahaman kepada anggota keluarga tentang pentingnya membatasi aktivitas fisik di pusat keramaian.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan kisah sukses pemulangan warga Indonesia di Wuhan yang diobservasi sehat di Pulau Natuna, sebagai sebuah pembelajaran, hanya dengan kesadaran bersama dan penanganan serius, Covid-19 berhasil dicegah.

“Observasi sehat di Pulau Natuna adalah pembelajaran paling terkini dan paling baik. Hanya dengan kesadaran dan keseriusan bersama, COVID-19 berhasil kita kalahkan. Pasca observasi sehat, Alhamdulillah tidak ada seorang pun warga Indonesia yang tertular Covid-19, padahal sebelumnya, mereka berasal dari daerah awal merebaknya Covid-19,” ujar Nova.

“Butuh komitmen dan kesadaran dalam menerapkan langkah penanganan. Semampunya kita mencegah, karena penyesalan di kemudian hari tidak akan berguna. Tidak akan ada yang dapat kita lakukan untuk mengembalikan nyawa seseorang. Untuk itu, masyarakat hendaknya tidak mengabaikan berbagai upaya pencegahan yang saat ini terus disosialisasikan pemerintah,” tambahnya.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi