Penghematan, Kunci Utama KNIA Tetap Beroperasi di Tengah Pandemi

Penghematan, Kunci Utama KNIA Tetap Beroperasi di Tengah Pandemi
Seorang petugas tampak sedang beraktivitas di Kualanamu International Airport, Deli Serdang, Sumatera Utara. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kualanamu - Manajeman Kantor Cabang Perseroan Terbatas Angkasa Pura (AP) II Bandara Kualanamu melakukan upaya untuk menghadapi pandemi Corona, yang berdampak pada penerbangan nasional dan global, sehingga mempengaruhi jumlah penumpang dan lalu lintas pergerakan pesawat yang mengalami penurunan.

Salah satu upaya yang utama mencegah penyebaran COVID-19 memang melalui social distancing. Karena itu, setiap orang diimbau untuk tetap berada di rumah serta tidak melakukan perjalanan menggunakan jasa pesawat.

Hal ini juga sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 25/2020, yang menyebutkan seluruh penerbangan komersial yang mengangkut penumpang di rute domestik hingga saat ini dilarang beroperasi di wilayah yang telah menerapkan PSBB dan wilayah berstatus zona merah.

Merespons kondisi ini, kantor cabang PT AP II melakukan upaya penghematan biaya operasional Kualanmu International Airport.

Senior Manager of Airport Maintenance kantor cabang PT AP, Yusron Fauzi mengatakan, salah satu fokus saat ini adalah penghematan biaya operasional dan penyesuaian sumber daya manusia dengan status operational minimum dengan mengutamakan kesehatan SDM.

Kata dia, itu juga sekaligus memastikan bandar udara tetap beroperasi untuk menjaga konektivitas transportasi udara nasional.

“Penghematan salah satu kunci merespons tantangan COVID-19. Bandara Kualanamu saat ini beroperasi dengan lebih sederhana dibanding kondisi normal, menyesuaikan juga dengan traffic penumpang dan penerbangan,” kata Yusron, Rabu (6/5).

Masih kata Yusron, implementasi penghematan operasional antara lain dilakukan penghematan biaya operasional terbesar adalah di penggunaan listrik.

"Kami melakukan penghematan penggunaan listrik di seluruh bandara hingga sekitar 46 persen,” papar Yusron.

Ia menjelaskan, penghematan listrik antara lain dengan mengurangi penggunaan fasilitas non-prioritas, seperti penyejuk udara dan sebagainya, dengan tetap menjaga aspek keamanan, keselamatan, kesehatan dan pelayanan.

Di samping itu, penggunaan air bersih dikurangi hingga 60 persen serta pengehmatan penggunaan kendaraan operasional di kawasan bandara, baik sisi udara mau pun sisi darat.

Tidak itu saja, penghematan/pengurangan biaya pemeliharaan fasilitas nonprioritas atau yang tidak mendesak juga dilakukan.

“Penghematan sangat ketat juga diterapkan pada pos belanja modal (capital expenditure/capex), capex hanya akan digunakan untuk kebutuhan yang dinilai sangat dibutuhkan dengan memperhitungkan situasi dan kondisi saat ini,” sambungnya.

“Melalui berbagai upaya itu maka KNIA tetap beroperasi optimal selama 24 jam dan selalu siaga melayani berbagai penerbangan yang masih diizinkan sesuai peraturan, termasuk penerbangan dalam rangka mengatasi COVID-19,” tambahya.

Dengan penghematan ini maka bandara PT AP II dapat cepat mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk melayani meningkatnya lalu lintas penumpang pesawat dan penerbangan saat COVID-19 sudah dapat dikendalikan. pungkasnya.

(KAH/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi