Corona di Aceh: Sembuh 16, Positif 2, Meninggal Dunia 1

Corona di Aceh: Sembuh 16, Positif 2, Meninggal Dunia 1
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Jumat (22/5) malam. (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Memasuki akhir Ramadan 1441 Hijriah, satu kasus positif terinfeksi Corona Virus Disease 2019 ditemukan.

Pasien ke-19 tersebut merupakan warga Kabupaten Aceh Tamiang, laki-laki berinisial Muk (51 tahun).

"Satu kasus baru Covid-19 Aceh dilaporkan berinisial Muk (51) merupakan warga Aceh Tamiang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Jumat (22/5) malam.

Ia menjelaskan, pada 18 Mei 2020, Muk datang sendiri ke IGD RSUD Aceh Tamiang karena memiliki gejala demam tinggi dan gejala batuk-batuk, setelah pulang dari Medan, Sumatera Utara.

“Hasil rapid test yang dilakukan RSUD Aceh Tamiang menunjukkan reaktif virus. Karena itu dilanjutkan dengan pengambilan swab cairan tenggorokan dan hidungnya untuk dikirim ke Laboratorium RT-PCR Balai Litbangkes Aceh, Lambaro, Aceh Besar,” Saifullah.

Hasilnya, Muk konfirmasi positif Covid-19, sesuai laporan Kepala Balai Litbangkes Aceh, dr. Fahmi Icwansyah, S.Kp MPH kepada Kepala Penanggulangan Kesehatan Gugus Tugas Covid-19 Aceh, dr. Hanif, pada 21 Mei 2020.

“Muk tercatat sebagai kasus ke-19 penderita Covid-19 di Aceh,” kata Saifullah.

Sementara itu, satu lagi pasien penderita Covid-19 di Aceh, berinisial AS (20), asal Simeulue, dinyatakan telah bebas dari virus Corona alias sembuh.

Hasil pemeriksaan terakhir sampel swab cairan kerongkongan dan cairan hidung AS di Balai Litbangkes Aceh, di kawasan Lambaro, Aceh Besar, menunjukkan negatif virus Corona.

AS juga telah meninggalkan ruang isolasi Pinere RSUDZA Banda Aceh, Jumat hari ini.

Ia sebelumnya dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 RSUDZA Banda Aceh pada 13 Mei 2020, setelah hasil rapid test reaktif, serta hasil pemeriksaan swab cairan kerongkongan dan hidungnya dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) juga konfirmasi positif Covid-19, pada 5 Mei 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, AS merupakan salah seorang santriwan yang selama ini belajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Temboro, Magetan, Jawa Timur.

Ia pulang ke Simeulue bersama empat santri lainnya secara bergelombang pada 23 April dan 25 April 2020, dan langsung diisolasi di RSU di pulau itu.

“Alhamdulillah, setelah sekitar 10 hari dirawat Tim Medis Covid-19 RSUDZA Banda Aceh, AS sudah negatif virus Corona, dan bisa berkumpul lagi dengan keluarganya” sambung Saifullah.

Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan kondisi terakhir percepatan penanganan Covid-19 oleh Gugus Tugas Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota per tanggal 22 Mei 2020, pukul 15.00 WIB.

Kata dia, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 2.007 kasus/orang. Ada penambahan 3 kasus dibandingkan dengan kemarin.

“Dari 2.007 jumlah ODP, sebanyak 64 orang masih dalam pantauan petugas kesehatan, 1.943 orang sisanya telah selesai menjalani proses pemantauan atau karantina mandiri,” ungkapnya.

Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak bertambah, masih 101 kasus, dan semuanya telah sembuh. Kasus PDP meninggal dunia di Aceh tercatat 1 kasus pada Maret 2020 lalu.

Sedangkan angka positif Covid-19 di Aceh hingga saat ini tetap 19 orang, yakni 2 orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan, 16 orang sudah sembuh, 1 orang meninggal dunia, juga pada 23 Maret 2020.

“Jumlah penderita Covid-19 di Aceh memang tidak sebanyak daerah lain. Kita tetap harus waspada dan mencegah penularannya di gampong-gampong supaya tidak terjadi lonjakan kasus usai hari raya nanti,” tambah Saifullah.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi