Dirumahkan Sepihak, Puluhan Karyawan RS Herna Unjuk Rasa

Dirumahkan Sepihak, Puluhan Karyawan RS Herna Unjuk Rasa
Karyawan RS Herna unjuk rasa (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Puluhan karyawan yang terdiri dari tenaga medis dan para medis Rumah Sakit (RS) Herna melakukan aksi damai. Dalam aksi ini, mereka mempertanyakan pihak manajemen yang merumahkan karyawan secara sepihak.

Seorang perawat rumah sakit, Rentauli Hutapea mengatakan, mereka melakukan hal ini sebagai buntut dari kebijakan pihak manajemen yang merumahkan 57 karyawan tanpa gaji per 2 Juli 2020.

"Kami meminta pertolongan dan pemimpin, kami ini karyawan Rumah Sakit Umum Herna ada mulai tanggal 2 Juli 2020 sudah ada dirumahkan sekitar 57 orang," katanya kepada wartawan, Jumat (10/7).

"Pihak manajamen menyebutkan, yang dirumahkan gaji nol persen kami tidak tahu alasan dirumahkan. Tanpa ada pemberitahuan dan kesepakatan sebelumnya," sambung Rentauli.

Karyawan RS Herna unjuk rasa (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Menurut Rentauli, manajemen juga telah memotong gaji mereka sejak April lalu, dengan rincian gaji dipotong 50 persen pada April, kemudian 25 persen pada Mei dan Juni 50 persen.

Sejak itu juga, sebagian karyawan telah dirumahkan, dan puncaknya pada 10 Juli lalu manajemen mengumumkan merumahkan mereka tanpa gaji.

"Padahal kami disuruh lockdown hanya 1 minggu, kami bekerja 3 minggu tapi dibayar 50 persen. Jadi sebenarnya kami sudah membuat pengaduan kepada UPT tingkat 1, dan kami harapkan UPT tingkat satu segera merespons keluhan kami ini dan memberikan perhatian," ucapnya.

Karyawan RS Herna unjuk rasa (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Rentauli menambahkan, pada 1 Juli mereka melakukan rapat terkait hal itu. Namun, pihak manajemen beralasan bahwa pasien sepi karena Covid-19.

"Pada tanggal 1 Juli yang lalu rapat terkait adanya karyawan yang di rumahkan. Alasananya pasien sepi karena Covid-19. Untuk gaji kami hanya mendapat gaji 50 persen," tambahnya.

Sementara itu, pihak manajemen saat dijumpai wartawan untuk meminta keterangan terkait aksi itu belum ada yang bisa dikonfirmasi.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi