Pandemi Bukan Halangan untuk Pengembangan Danau Toba

Pandemi Bukan Halangan untuk Pengembangan Danau Toba
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan beserta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio di Desa Sigapiton Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba pada Maret 2020. (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pandemi virus Corona bukan halangan untuk terus melakukan pengembangan kawasan wisata Danau Toba.

Hal itu ditunjukkan dengan penyerahan santunan atas pembebasan lahan Otoritatif Danau Toba dan pemancangan tiang pertama pengembangan 10 desa wisata Kawasan Pariwisata Danau Toba.

"Dua capaian ini merupakan bukti, pandemi itu bukanlah menjadi suatu halangan untuk kita bisa berbuat," kata Luhut dilansir Antara, Sabtu (11/7).

Luhut lanjut menyampaikan, proses penyelesaian masalah lahan itu juga telah lama dimulai sejak 2018. Sehingga ia bersyukur karena dana santunan sebesar Rp 26 miliar bagi masyarakat di atas lahan 279 hektare tersebut ini dapat disalurkan.

"Ini saya kira langkah yang sangat baik, bahwa pemerintah peduli kepada rakyatnya," tegasnya.

Dengan selesainya permasalahan pada lahan tahap pertama ini, ia berharap proses pembangunan dan investasi dapat berjalan dengan cepat.

"Hal ini tentu akan mengakselerasi perkembangan pariwisata sehingga dampaknya dapat segera dirasakan rakyat," sambungnya.

Masih kata dia, kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai destinasi superprioritas, karenanya percepatan pembangunan di kawasan ini menjadi hal yang utama.

"Pembangunan tidak hanya infrastruktur, tapi juga pada aspek sosial budaya masyarakat dan aspek kelestarian lingkungan," ujarnya.

Ia pun apresiasi Pertamina atas dukungannya melalui program pembangunan toilet berstandar internasional di kawasan wisata Danau Toba, pembinaan produk olahan desa untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, dan penyaluran BBM ke desa-desa melalui lembaga penyalur Pertamina berskala kecil atau Pertashop.

Selain itu, apresiasi juga diberikan Luhut kepada Pegadaianatas program memilah sampah menabung emas, dan penyediaan fasilitas tempat sampah di 10 Desa Wisata Kawasan Danau Toba yang merupakan terobosan baru.

Hal itu dinilai meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dan menyukseskan program Indonesia Bersih 2025.

"Saya berharap fasilitas dapat kita pelihara, dirawat, dibangun sistemnya sehingga itu bisa dimanfaaatkan," kata dia.

Luhut mengingatkan kebersihan menjadi kunci terpenting dalam pariwisata karena turis akan datang kalau melihat daerah tersebut siap dan bersih.

"Meski sudah dibangun dengan dana yang cukup besar, namun jika tidak terpelihara dan tidak bersih maka wisatawan tidak akan tertarik berkunjung untuk kedua kalinya," tambahnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi