Balai Karantina Lakukan Bimbingan Terhadap Pelaku UMKM

Balai Karantina Lakukan Bimbingan Terhadap Pelaku UMKM
Kepala BKP Kelas II Medan, Hafni Zahara saat memberikan bimbingan kepada pelaku UMKM dan pengguna jasa diacara Akselerasi Ekspor. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Beringin - Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Medan, menggelar bimbingan akselerasi ekspor Sumut pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta pengguna jasa Karantina di Kantor BKP Kecamatan Beringin, Deli Serdang.

Hadir sebagai narasumber, di antaranya Kepala BKP Kelas II Medan, Hafni Zahara, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindang Sumut, Parlindungan Lubis, Ketua Umum Asosiasi UMKM Sumut, Ujiana Sianturi.

Pada kesempatan itu, Hafni menjelaskan, bimbingan ini tidak lain untuk percepatan pergerakan ekonomi Sumatera Utara di era pandemi Covid 19.

“Saat ini ekspor kita baik melalui jalur pelabuhan Laut dan udara sedang mengalami penurunan, dilemanya tidak lain pandemi covid19 sehingga banyak yang ditutup ekspor baik laut dan udara keluar negeri,” kata Hafni.

“Kita berikan bimbingan pada pelaku uasaha baik soal pengurusan Karantinanya sehingga ekspor hasil pertanian ini mudah dan lancar ke negara tujuan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku,” kata dia.

Disamping itu, lanjut Hafni, juga bagaimana menciptakan eksporti-eksportir milenial handal, apalagi Kementerian Pertanian untuk tahun ini menargetkan kurang lebih 2000 orang eksportir baru di seluruh Indonesia.

“Maka dalam hal ini kita undang pihak yang berkompeten, termasuk Disperindag Sumut, Ketua UMKM serta pengusaha hasil pertanian lainnya, seperti pengusaha sarang burung walet, petani salak pondok, petani kopi,” sambungnya.

“Jadi mohon kepada para narasumber dipacu para peserta, sehingga menjadi eksportir handal di masa depan sesuai target dan harapan Kementan yakni Gerakan Tiga kali lipat Eskpor (Gratieks),” harapnya.

Ujiana Sianturi mengaku tidak ada yang sulit dalam menjalankan usaha. Kuncinya, kata dia, ada kemauan, apalagi saat ini era generasi milenial.

“Intinya, kita harus bersinergitas dan berkolaborasi dengan Balai Karantina Pertanian dan intansi terkait lainnya, pelaku UMKM milineal yang mandiri, berstandarisasi, terpadu dari hulu ke hilir yang berbasis teknologi informasi. Berinovasi dan akan berdampak terhadap akselerasi/percepatan ekspor Sumut,” paparnya.

Parlindungan Lubis mengatakan hal yang sama. Menurut dia, perlu sinergitas antar lembaga dengan pihak pengusaha pertanian, khususnya dengan Karantina Pertanian.

“Kenapa, karena mereka melakukan pengawasan yang disarankan oleh negara tujuan. Maka untuk memudahkan hasil pertanian kita di ekspor, harus melalui persyaratan dan ketentuan dari Karantina. Maka dari itu kalau sudah melalui Karantina, dipastikan produk yang hendak diekspor sudah memenuhi prosedur sehingga aman dan lancer,” ujar Parlindungan.

(KAH/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi