FOI Targetkan 50.000 Balita Bebas Kelaparan

FOI Targetkan 50.000 Balita Bebas Kelaparan
Dua orang anak menggunakan masker saat mengikuti kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) di Posyandu Mekar Sari, Karangasem Selatan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (15/8/2020). (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Analisadaily.com, Jakarta - Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia dideklarasikan tepat pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia secara virtual, Senin (17/8). Deklarasi iikuti relawan Foodbank of Indonesia (FOI) dan sekitar 500 balita di 45 titik wilayah kerja FOI.

Kegiatan dihadiri pula oleh Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N Rosalin, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Eni Hermayani, dunia usaha yang diwakili oleh JNE dan ASDP, media dan blogger.

Deklarasi aksi ini dilakukan secara simbolis di Pandeglang, Jakarta, dan Banyuwangi diikuti oleh para bunda di berbagai wilayah dengan tekad untuk membuka akses pangan dan memerangi kelaparan pada balita. Kampanye yang menyasar 50.000 anak ini akan berlangsung dari 15 Agustus hingga 22 Desember 2020.

Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia. Adanya pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia diperkirakan meningkatkan angka kemiskinan. Pandemi menyebabkan penghasilan masyarakat merosot drastis dan tentu menyebabkan gangguan akses pangan pada keluarga.

Tanpa adanya pandemi, Indonesia masih menghadapi masalah kelaparan yang serius (Indeks Kelaparan Global, 2019). Kelaparan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu kelaparan karena kemiskinan dan kelaparan yang tersembunyi (hidden hunger). Kelaparan karena kemiskinan menyebabkan sekitar 27% anak ke sekolah dengan perut kosong, sedangkan kelaparan tersembunyi (hidden hunger) yaitu fenomena kekurangan vitamin dan mineral yang dapat berujung pada stunting (Hasil Survey FOI, 2020).

Ajak Masyarakat

Foodbank of Indonesia (FOI) mengajak masyarakat untuk bergerak dengan semangat nasionalisme berupaya memerdekakan balita dari rasa lapar dalam Gerakan 'Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia'.

Gerakan ini merupakan kampanye yang mengajak para bunda Indonesia (kader, PAUD, calon bunda, pakar, akademisi) untuk bergerak membuka akses pangan dan memerangi kelaparan pada balita di Indonesia untuk mencapai impian Indonesia Merdeka 100 persen.

Menurut Founder FOI, Hendro Utomo, rangkaian kegiatan 'Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia' diawali dengan Ekspedisi Merdeka 100 persen yang melalui 7 provinsi dan menempuh jarak lebih dari 2.500 Km.

“Ekspedisi dengan menggunakan moda transportasi motor ini dimulai 15 Agustus dengan tujuan melakukan observasi lapangan tentang pola makan balita dari ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa,” kaa Hendro, dalam keterangan resmi diperoleh Analisadaily.com, Rabu (19/8).

Dialog juga dilakukan dengan para relawan dan bunda mengenai isu kelaparan pada balita serta upaya yang dilakukan untuk memerangi kelaparan tersebut. Dari hasil observasi lapangan, situasi pandemi ini semakin mempersulit balita memperoleh akses pangan yang layak.

“Banyak balita kita yang mengalami kelaparan, gizi kurang, bahkan stunting. Kita harus bergerak bersama untuk memerdekakan balita Indonesia dari rasa lapar, sehingga dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan baik, karena balita adalah generasi penerus bangsa,” ungkap Hendro.

Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA, Lenny N. Rosalin mengungkapkan dukungannya. Dirinya mendukung upaya FOI untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi melalui redistribusi makanan berlebih sebagai upaya untuk membuka akses pangan bagi kelompok rentan, termasuk balita.

“Kerja sama antar lembaga sangat penting untuk memastikan konvergensi seluruh program/ kegiatan terkait pencegahan stunting, utamanya untuk meningkatkan cakupan dan kualitas intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan atau 1.000 hari pertama kehidupan,” jelas Lenny.

Mewakili akademisi di bidang pangan, Prof. Eni Hermayani, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, siap mendukung aksi ini melalui kerja sama yang sebelumnya telah terjalin antara FOI dengan FTP UGM.

“Sukses untuk FOI yang menginisiasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia,” sebutnya.

(HERS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi