Selamat Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Berikut 5 Tradisi di Indonesia

Selamat Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Berikut 5 Tradisi di Indonesia
Warga membawa obor saat mengikuti pawai menyambut Tahun Baru Islam di Bendasari, Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Pawai obor tersebut untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Analisadaily.com, Jakarta - Pelbagai tradisi dilakukan masyarakat dalam menyambut tahun baru Islam di Indonesia. Tradisi yang dilakukan pada tahun baru Hijriah memadukan unsur dalam agama dengan budaya setempat.

Bertepatan pada hari ini, Kamis (20/8), Tahun Baru Islam 1442 Hijriah dimulai pada 1 Muharram. Tradisi tahun baru Islam dilakukan menjelang pergantian tahun, saat pergantian tahun, dan juga setelah pergantian tahun.

Tradisi ini tersebar di banyak daerah di Indonesia. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, sejumlah tradisi tahun baru Islam terpaksa tak bisa dilakukan. Kalaupun tetap dilakukan maka bakal dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Dilansir dari CNNIndonesia, berikut 5 tradisi tahun baru Islam di Indonesia:

1. Tradisi 1 Suro Kirab Kebo Bule, Surakarta

Orang Jawa menyebut 1 Muharram dengan 1 Suro. Di sejumlah daerah di Jawa digelar tradisi 1 suro. Tradisi 1 suro di Jawa berawal dari Sultan Agung yang menyebarkan Islam melalui pemaduan ajaran dengan tradisi Jawa.

Di Keraton Surakarta, Solo, Jawa Tengah setiap malam 1 Suro digelar kirab kebo bule yang berarti iring-iringan kerbau berkulit putih seperti bule. Kerbau memiliki makna yang sangat penting dalam sejarah Keraton Surakarta.

2. Tabuik, Pariaman

Di Pariaman, Sumatra Barat, orang menyambut tahun baru Islam melalui gelaran upacara Tabuik atau Tabut. Tradisi ini memperingati hari Asyura pada 10 Muharram. Upacara ini dilakukan untuk mengenang gugurnya Imam Husain Cucu, Nabi Muhammad SAW.

Upacara serupa juga terdapat di Bengkulu yang dikenal dengan Tabot. Tabuik diambil dari bahasa Arab yang berarti peti kayu. Di Pariaman sendiri, tabuik menyerupai patung buraq, seekor kuda bersayap dengan kepala perempuan. Patung Tabuik terbuat dari bambu, rotan, dan kertas.

Pada punggungnya, terdapat sebuah peti yang berisi perhiasan dekoratif dan payung. Tradisi tersebut dilakukan dengan serangkaian pembuatan tabuik dari 1 Muharram hingga 10 Muharram. Pada 10 Muharram, tabuik diarak dan dibuang ke laut.

3. Upacara Bubur Suro, Jawa Barat

Orang Sunda menyambut tahun baru Islam dengan Upacara Bubur Suro. Upacara ini dilakukan untuk memperingati tahun baru Islam dan mengenang peristiwa 10 Muharam. Masyarakat Sunda akan menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah lalu dibawa ke masjid. Di masjid, orang-orang lantas melakukan sejumlah tradisi untuk memperingati tahun baru Islam.

4. Nganggung, Bangka Belitung

Masyarakat Bangka Belitung merayakan tahun Baru Islam dengan tradisi Nganggung, yang berarti makan bersama. Warga bakal berkumpul dan menikmati makanan yang disajikan secara bersama-sama.

5. Grebeg Suro, Ponorogo

Masyarakat Ponorogo, merayakan tahun baru Islam dengan tradisi Grebeg Suro. Pada tradisi ini masyarakat menggelar pawai, kirab sejarah, larungan doa, dan seni reog. Warga di Ponorogo, Jawa Timur juga mengadakan tirakatan, yaitu tidak tidur semalaman untuk menyambut tahun baru Islam.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi