Hal itu disebabkan konstruksi ketinggiannya tidak terhubung dengan jalur jalan. Bahkan titi tersebut saat ini diduga dikerjakan hanya sebagai penghalang kelancaran. Sebab, para pengguna jalan terpaksa hanya dapat lewat disampingnya.

Seorang masyarakat pengguna jalan, Pangadilan Hasibuan, mengaku kecewa terhadap bangunan titi tersebu, merupakan satu-satunya aksen menuju Desa Huta Pasir.

"Kalau tidak salah, kurang lebih 2 tahun sudah hancur. Kita berharap agar pemerintah Kabupaten Padanglawas Utara atau Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaiki," harapnya, Kamis (3/9).

Diungkapkannya, beberapa waktu lalu sebuah truk terperosok dan isinya berjatuhan. Sebuah truk dibelakangnya bisa menarik.

"Warga hanya minta titi itu diperbaiki, dan jangan sampai menimbulkan masalah. Kasihanlah banyak kendaraan warga yang rusak gara-gara tersangkut," pungkasnya.

(ONG/RZD)