Unjuk rasa di Kantor DPRD Sumut, Kamis (24/9) (Analisadaily/Christison Pane)
Analisadaily.com, Medan - Seratusan massa dari berbagai elemen rakyat mendesak pembahasan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja digagalkan.
Juru Bicara dari Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Wati mengatakan, pada hari ini seharusnya petani, buruh bahagia. Namun sayang di hari Tani Nasional petani justru dirasakan kesengsaraan.
Kata dia, persoalan itu akan semakin diperparah, karena rencana pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia yang akan mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja
"Omnibus law tidak berpihak pada rakyat, karena itu akan menyengsarakan rakyat," tegas Wati dalam orasinya di hadapan para massa.
Doni, dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara, menyampaikan hal serupa. Dia mendesak agar Undang-undang Pokok Agraria dijalankan. Karena menurut dia, peraturan itu dapat mensejahterakan rakyat.
Namun sangat disesalkan, undang-undang itu akan terhapus karena Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja akan disahkan oleh DPR RI.
"Padahal, Omnibus Law itu hanya akan menguntungkan investor saja. Maka dari itu, kita minta kepada Pemerintah dan DPR agar jangan mensahkan Rancangan Undang-undang Omnibus Law," pinta Doni.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih menunggu wakil rakyat untuk menemui dan menyampaikan tanggapannya. (CSP/EAL)