Pilkada Medan, Kesehatan Masyakarat Harus Diutamakan

Pilkada Medan, Kesehatan Masyakarat Harus Diutamakan
Pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan nomor urut satu Akhyar Nasution (ketiga kiri) Salman Alfarisi (kiri) dan nomor urut dua Bobby Nasution (keempat kanan) Aulia Rahman (kedua kanan) didampingi masing-masing tim kampanye membaca ikrar Deklarasi (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/Lmo/aww)

Analisadaily.com, Medan – Juru bicara tim pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Bobby Nasution-Aulian Rachman, Ikrimah Hamidi mengatakan, kesehatan masyarakat adalah nomor satu dan itu harus diutamakan.

Sekarang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, khususnya di Kota Medan tengah berhadapan dengan pandemi Corona. Apalagi, Kota Medan merupakan daerah tertinggi tingkat terinfeksinya di Sumatera Utara.

Karena itu juga, ia bersama tim sukses pasangan nomor urut 2 terus bekerja keras untuk memastikan masyarakat tetap aman dan sehat.

Ikrimah lanjut menjelaskan, sebelum melakukan kampanye, timnya melakukan tiga hal, termasuk di antaranya mewajibkan kepada seluruh pendukung, simpatisan dan masyarakat memakai masker.

“Lalu semaksimal mungkin mengatur jarak setiap orang satu meter. Kemudian yang terakhir menyediakan tempat cuci tangan,” kata Ikrimah saat dihubungi Analisadaily.com, Selasa (20/10).

Ia tidak lupa mengingatkan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin, menjaga imunitas tubuh sehingga semua bisa terhindar dari virus Corona.

“Kehadiran Bobby-Aulia ini kan untuk kesehatan dan kebaikan masyarakat. Jadi, itu harus kita nomor satukan,” tambah Ikrimah.

Di tempat terpisah, tim sukses Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, juga berusaha tidak ingin menimbulkan kerumunan masyakarat pada masa pandemi Corona ini. Juru bicara tim paslon nomor urut 1 itu, Wasis Waseso mengatakan, timnya jarang kampanye.

“Kita justru jarang mengadakan kampanye, baik tertutup maupun terbuka, kecuali diundang. Ini adalah cara untuk meminimalisir terjadinya kerumunan. Kalau misalnya kita undang 50 orang, yang datang itu bisa sampai 100 orang. Tidak mungkin kita suruh pulang atau larang masuk, kan,” ujar Wasis.

Meskipun bukan timnya yang melaksanakan kegiatan, tetap diingatkan agar pelaksananya menerapkan protokol kesehatan, baik memakai masker, jaga jarak dan pertemuannya tidak terlalu lama.

Lebih dalam dia menyampaikan, ini sebenarnya bukan beban pasangan calon saja, tapi juga negara.

“Inikan kontradiktif. Satu sisi harus bertemu banyak orang, harus menyampaikan pesan kepada masyarakat seluas-luasnya, dengan adanya pandemi ini kan harus dibatasi. Selayaknya, ini ditunda, cuman ya kita ikutilah, dan jangan hanya dibebankan pada paslon saja. Sedikit-sedikit paslon yang salah, ditegur, jadi apa solusinya,” ucapnya.

Dia pun menambahkan, ini bukan masalah taat aturan atau tidak, tapi kesehatan ini buat semuanya.

“Karena kami, tim sukses dan paslon sendiri adalah orang-orang yang juga berisiko terkena. Jadi, kalau ada terjadi kerumanan, terus disalahkan kami, kami pun gak pengen begitu. Cuman kan, bagaimana memberikan pengertian pada masyarakat itu bukan beban paslon saja, tetapi beban pemerintah juga. Jangan tanggung jawabnya itu diserahkan pada paslon tok. Pemerintah juga harus bertanggung jawab, secara penuh,” tegas Wasis.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi