Peringatan, Pakai Earphone Terlalu Lama Sebabkan Gangguan Telinga

Peringatan, Pakai Earphone Terlalu Lama Sebabkan Gangguan Telinga
Ilustrasi (Times of India)

Analisadaily.com, Mumbai - Dalam 7 hingga 8 bulan terakhir atau selama pandemi Covid-9, keluhan nyeri, iritasi, dan infeksi pada telinga terus meningkat disebabkan penggunaan earphone dalam waktu yang lama.

Dilansir dari Antara, Jumat (20/11), pandemi memaksa para profesional pekerja dan pelajar untuk melakukan tugasnya dari rumah. Para dokter mendapat peningkatan jumlah keluhan pasien yang menderita sakit telinga.

Kepala Departemen THT di Rumah Sakit J J, Mumbai, Dr. Shrinival Chavan mengatakan, seseorang yang menggunakan earphone, earpod ataupun headphne lebih dari 8 jam akan membuat telinga stres, apalagi jika earphone tersebut tidak pernah dibersihkan, sehingga berisiko menyebarkan infeksi.

"Mendengarkan secara terus-menerus pada volume suara yang tinggi dalam waktu yang lama juga dapat melemahkan kemampuan mendengar," kata Dr. Shrinival Chavan dilansir Indian Express.

Disebutkan, jika kebiasaan ini tidak diubah, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga. Dr. Shrinival menyebut, kotoran di dalam telinga membunuh bakteri secara alami dan mencegah infeksi.

Penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga akan menghilangkan lapisan lilin pelindungnya, dan membuat bagian dalam telinga terkena infeksi bakteri. Hal tersebut biasanya menyebabkan sakit telinga.

"Kami menyarankan orang untuk melepas earphone. Udara segar harus masuk ke dalam telinga agar tetap aman," ucap Dr. Shrinival.

Kepala Unit THT di Rumah Sakit St George, Dr. Rahul Kulkarni mengatakan, masalah telinga tidak hanya terkait dengan pekerja profesional, tetapi anak-anak sekolah yang harus mengikuti kelas online juga mengalami keluhan yang sama.

"Idealnya, anak sekolah sama sekali tidak menggunakan headphone. Kalau mereka mengikuti kelas di laptop atau PC, maka volume perangkatnya sudah cukup," kata Dr. Rahul.

Dr. Rahul mengatakan orang-orang tidak mengetahui etika bagaimana berkomunikasi melalui panggilan telepon, panggilan konferensi dan konferensi video serta menggunakan volume suara yang keras pada headphone.

"Jika siswa sekolah menggunakan headphone dengan suara lebih dari 60 desibel, secara alami akan membebani daya pendengaran mereka," ujar Dr. Rahul.

Anak-anak sekolah harus mendengarkan volume suara dengan tingkat yang sama seperti saat mereka belajar di kelas. Jika mereka mendengarkan suara dengan volume yang lebih tinggi, hal itu dapat menyebabkan komplikasi.

"Bahkan orang dewasa datang dengan keluhan iritasi di telinga. Paparan suara keras dalam waktu lama membuat orang cemas dan mudah marah. Keluhan seperti itu juga terlihat saat ini," kata Dr. Rahul.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi