RSUD Sidikalang Disarankan Tutup Sementara

RSUD Sidikalang Disarankan Tutup Sementara
Purna Bhakti ASN Pemkab Dairi, dr Sabar Panggabean (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)

Analisadaily,com, Sidikalang - Purna Bhakti ASN Pemkab Dairi, dr Sabar Panggabean SpB melalui sambungan telepon, Selasa (15/12) mengatakan, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu sebaiknya menutup sementara RSUD Sdikalang sebagai akses Covid-19 menginfeksi beberapa petugas medis.

“Ditutup selama 3 hari untuk memutus rantai penularan virus corona,” kata dokter senior itu.

Pelayanan hanya dibuka di ruang instansi gawat darurat. Pasien lainnya bisa ditangani lewat berobat jalan. Menurutnya, Eddy perlu berkoodinasi secara intens dengan Satgas, sehingga diambil kebijakan demi menyelamatkan jiwa petugas dan masyarakat secara umum.

Sabar mengaku prihatin atas kabar sedih menimpa rekannya. Dia menyesalkan jika manajemen masih membuka layanan umum. Jangan memaksakan kehendak demi memperoleh dana operasional. Pimpinan mesti memproteksi seluruh petugas. Salah satu solusinya adalah menutup sementara.

Terpisah, anggota Komisi DPR RI 2 DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, sesuai standar kerja, jika tenaga medis RSU positif Covid-19, unit tersebut tidak diperkenankan menerima pasien baru.

Pasien baru ditangani di Puskesmas, Pustu dan fasilitas lainnya. Atau dirujuk ke RS terdekat. Selanjutnya, personel terinfeksi Covid-19 diisolasi di ruangan yang benar-benar steril serta dirawat intensif.

“Petugas medis adalah garda terdepan penanganan Covid-19. Mereka harus dihormati dan layak diprioritaskan. Tenaga medis wajib diproteksi. Tracing dilakukan kepada semua kontak erat pasien,” sebut Junimart.

Idealnya, semua personel RSUD Sidikalang diwajibkan swab. Sebab, antar perawat dan dokter serta tenaga administrasi diyakini memiliki interaksi langsung. Dana refocussing mesti digunakan tepat sasaran.

Junimart menyebut, kecewa melihat kinerja Eddy khususnya penanganan pasien Covid-19. Urusan demam untuk swab harus ke Berastagi dan Medan. Komunikasi politik ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan DPR RI guna memperoleh peralatan Swab dipandang lemah.

Terpisah, anggota DPRD Sumut, Leonard Samosir menyebut, Bupati seyogianya bijak menyikapi kondisi yang berkembang. Menurutnya, RSUD Sidikalang sebaiknya ditutup sementara.

Legislator Partai Golkar ini mengutarakan, penerapan protokol kesehatan (prokes) di Dairi dirasa makin longgar belakangan ini. Banyak warga tanpa masker. Padahal, Bupati sudah bikin Perbup.

Tata Usaha RSUD Sidikalang, Luber Sianturi mengatakan, belum menerima data resmi dari Dinas Kesehatan berapa jumlah personel positif Covid-19. Dijelaskan, pelayanan tetap berjalan karena ruangan sudah disemprot desinfektan.

Diakui, 6 orang petugas tidak berkantor dengan alasan isolasi mandiri di rumah. Sebelumnya, mereka ikut Swab Test.

Diperoleh informasi, Camat Tanah Pinem, Sion Sembiring berstatus reaktif. Istrinya berinisial SG bertugas di rumah sakit positif Covid-19, Minggu (13/12).

Seorang tenaga medis menerangkan, perlindungan pimpinan dirasa minim kepada staf. Tetap bekerja seolah tak ada masalah. Patut dipertanyakan, apakah pasien dan keluarga sudah mengetahui kondisi ini.

“Jumlah PNS kena Covid-19 sebanyak 7 orang,” sebutnya.

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi