Nasionalisme Vaksin Buat Dunia di Ambang Bencana Moral

Nasionalisme Vaksin Buat Dunia di Ambang Bencana Moral
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (Internet)

Analisadaily.com, Jenewa - Dunia berada di ambang 'bencana kegagalan moral yang dahsyat' dalam mendistribusikan vaksin Covid-19 karena adanya kecenderungan nasionalisme dalam pemberian vaksin.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Senin (18/1). Dirjen WHO mendesak negara-negara dan produsen vaksin untuk berbagi dosis secara lebih adil di seluruh dunia.

Tedros mengatakan, prospek distribusi yang adil berada pada risiko serius, seperti skema pembagian vaksin COVAX yang bertujuan untuk mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 bulan depan.

Dilansir dari Antara, mengutip Reuters, Selasa (19/1), Tedros mencatat 44 kesepakatan bilateral untuk penyediaan vaksin telah ditandatangani tahun lalu, dan setidaknya 12 kesepakatan lainnya telah ditandatangani tahun ini.

"Hal ini dapat menunda pengiriman vaksin COVAX dan menciptakan skenario yang pada awalnya ingin dihindari dengan dibentuknya COVAX, seperti penimbunan, pasar yang kacau, respons yang tidak terkoordinasi, serta gangguan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan," sebut Tedros.

Cara-cara semacam "saya lebih dulu" itu membuat orang-orang paling miskin dan paling rentan di dunia dalam risiko, kata Tedros pada pembukaan pertemuan Dewan Eksekutif tahunan WHO yang dilakukan dalam format virtual.

"Pada akhirnya tindakan-tindakan seperti ini hanya akan memperpanjang pandemi," ujar dia.

Perebutan global untuk mendapatkan pasokan vaksin Covid-19 telah meningkat ketika varian virus corona yang lebih menular beredar.

Tedros mengutip sebagai contoh ketidaksetaraan bahwa lebih dari 39 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di 49 negara berpenghasilan tinggi sedangkan hanya 25 dosis telah diberikan di satu negara miskin.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi