Nasib Ginting (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Limapuluh - Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis, kembali menunjukkan empatinya secara nyata terhadap masyarakat kalangan bawah.
Kali ini Ikhwan mengangkat seorang pemuda yang kerap dituding kurang waras menjadi tenaga bantuan polisi (banpol) di Mapolres Batubara.
Pemuda bernama Nasib Ginting itu sebelumnya kerap terlihat mondar-mandir di seputaran Kota Indrapura. Alhasil banyak warga yang menudingnya sebagai orang gila.
Merasa prihatin dengan nasib pemuda itu, Ikhwan Lubis lantas menjadikannya banpol yang bertugas menjaga sel tahanan.
"Memang Nasib Ginting saat ini kita berdayakan sebagai banpol di Polres Batubara. Setelah tahap demi tahap kita lakukan bimbingan dan arahan, saya memberikan kepercayaan kepada Nasib untuk membantu anggota Polri di penjagaan sel tahanan," kata Ikhwan Lubis, Sabtu (6/2).
Menurutnya Nasib akan membantu petugas dalam membawa makanan maupaun barang yang diberikan pembesuk kepada para tahanan di Mapolres Batubara.
"Tantu dalam menjalankan tugasnya, dia akan didampingi para personel kepolisian yang bertugas setiap hari," sebut mantan Kapolres Belawan itu.
Sebelum ditugaskan menjadi banpol, Nasib Ginting terlebih dahulu diberi pembinaan oleh Kasat Binmas Polres Batubara, AKP M. Syafi'i.
Syafi'i sendiri menemukan Nasib Ginting di jalanan sekitar dua tahun lalu. Kemudian dia pun menjadikannya anak angkat.
"Saya menjadikan Nasib sebagai anak angkat sejak ditemukanya dua tahun yang lalu. Karena saya melihat orang ini sebenarnya tidak gila, hanya Nasib ini tidak bisa baca tulis dan sedikit sulit untuk berbicara. Saat saya bertanya, Nasib bisa menjawab dan sejak saat itu saya menyuruhnya membantu saya di Polsek Indrapura yang pada saat itu saya masi menjabat Waka Polsek di sana," ujar Syafi'i.
"Saat ini saya menjadi Kasat Binmas dan Pak Kapolres memberdayakan Nasib menjadi banpol," sebutnya.
Sementara Nasib Ginting yang merupakan warga pendatang di Kabupaten Batubara mengaku punya cita-cita menjadi polisi. Namun karena kondisi yang tak memungkinkan, ia pun harus mengubur mimpinya tersebut.
"Awalnya saya ingin sekali menjadi polisi agar bisa dihargai orang lain, namun saya tidak sekolah dan orang tua saya juga sudah tidak ada. Saya merantau ke Batubara dengan harapan bisa bekerja apa saja, namun kenyataannya berbeda," ujar Nasib.
Tak jarang pemuda malang ini harus tidur di emperan toko karena tidak memiliki tempat tinggal. Namun kini nasibnya sudah lebih baik setelah AKBP Ikhwan Lubis menaruh perhatian penuh terhadapnya.
"Saya tak tau apa yang harus diperbuat di sini hingga saya pasrah harus tidur di emperan toko dan akhirnya berjumpa dengan Pak Syafi'i yang saya sebut ayah. Dikira masyarakat saya gila. Itu karna saya sering mondar-mandir gak tau mau kemana mencari makan. Saat ini saya berterima kasih kepada bapak Kapolres yang telah memberi saya kerja sebagai banpol," tukasnya
(EAL)