Dia merasa terharu karena menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2572, rumahnya yang terisolir di Dusun IV Desa Bandar Rahmad, Kecamatan Tanjung Tiram, Batubara, justru didatangi oleh tokoh penting yang dikenal dermawan itu.

Padahal sebelum kedatangan Ikhwan Lubis, janda berusia 60 tahun itu hanya bisa pasrah merayakan Imlek apa adanya. Sebab selama ini dia hanya tinggal bersama seorang cucu dengan kondisi yang serba kekurangan.

Sejak ditinggal wafat suaminya, Malay Hoa hidup di daerah terpencil dan sangat terisolir. Dia hanya mengandalkan penghasilan sebesar Rp25.000 per hari dari upah menjemur ikan asin.

Saat mengetahui Kapolres Batubara akan mengunjunginya, dia pun bersiap dengan pakaian merah khas Tionghoa.

Menurutnya AKBP Ikhwan Lubis bukan sosok yang asing. Sebab dirinya pernah mendapat bantuan ketika sedang berada di pasar tradisional.

"Bapak ini baik sekali. Waktu itu saya berharap bisa dikunjungi orang baik ini. Betul rupanya, menyambut hari Imlek beliau datang ke rumah kami," kata Malay Hoa.

"Ini sangat luar biasa Dewa. Doa saya dia mendatangkan sosok penolong. Terima kasih untuk semua yang telah diberikan kepada saya dan cucu saya," ungkapnya haru.

Sementara dengan membawa paket sembako, Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis, harus mengarungi pesisir pantai menggunakan sampan nelayan untuk sampai ke kediaman Melay Hoa.

Ketika tiba, mantan Kapolres Belawan inipun merasa sangat prihatin melihat tempat tinggal Melay Hoa. Seketika dia berjanji akan membenahi rumah yang nyaris roboh tersebut.

"Saya akan melakukan perehapan terhadap rumah ibu Melay Hoa. Saya benar-benar merasa sedih dengan keadaan ibu ini. Kita sebagai sesama tak perlu memandang apa itu suku, agama dan ras, sebab kita semua sama di mata Tuhan," ungkap Ikhwan Lubis.

"Maka kita yang berlebih, hendaklah membantu mereka dengan sedekah. Karena semua yang kita sedekahkan akan kembali kepada kita berkali-kali lipat," tukasnya

(EAL)