Para pengurus yang dikoordinir oleh Hadi Ismanto alias Aseng Patani, telah menyediakan beberapa fasilitas, mulai dari masker, hand sanitizer, dan juga jaga jarak.

Sehingga setiap masyarakat yang akan melaksanakan ritual keagamaan di hari besar itu, harus mencuci tangan di tempat yang telah disediakan, mendapatkan masker, serta hand sanitizer.

Seorang panitia dari Vihara, Omphong, terlihat sibuk dan memastikan agar seluruh masyarakat yang akan berdoa di vihara mengikuti protokol kesehatan, bahkan agar tidak terjadi kepadatan di dalam vihara, pihak panitia melakukan pengaturan sedemikian rupa agar jaga jarak tetap terjaga.

“Kita berdoa agar virus Corona itu cepat berakhir,” ungkap Omphong.

Sementara itu Hadi Ismanto yang didampingi sejumlah tokoh etnis Tionghoa, antara lain Muliono SL alias Ahong, Edhie Kosasih, Phendi Tanata, dan tokoh lainnya mengatakan, perayaan Imlek di tengah pandemi Covid-19 pihaknya tetap mematuhi protokol kesehatan sebagaimana yang diintruksikan oleh pemerintah.

“Seluruh Umat Buddha yang akan melakukan ritual keagamaan di dalam vihara wajib menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Bahkan untuk masuk saja harus antre di lokasi ditata agar tetap menerapkan jaga jarak.

“Lihat, seluruh umat wajib mencuci tangan, mengenakan masker, bahkan mendapatkan hand sanitizer, serta penerapan jaga jarak,” ungkap Aseng sembari mengatakan pihaknya telah memposisikan petugas untuk memastikan itu semuanya tetap menerapkan protokol kesehatan.

Meskipun perayaan Imlek tahun ini dilaksanakan dengan cara sederhana, namun tidak menghilangkan nilai-nilai sakral dari perayaan itu sendiri, sembari berdoa agar Covid-19 ini cepat berlalu.

(ALN/RZD)