Puluhan Ikan Paus Pilot Mati di Pulau Madura

Puluhan Ikan Paus Pilot Mati di Pulau Madura
Masyarakat ramai-ramai melihat ikan Paus Pilot saat tim penyelamat mendorong tiga ekor paus yang selamat kembali ke laut. (AFP/Juni Kriswanto)

Analisadaily.com, Pulau Madura - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melibatkan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga Surabaya untuk meneliti sampel ikan paus jenis pilot yang mati akibat terdampar di perairan Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura.

”Sampel ikan paus yang sudah mati segera diteliti dan kita tunggu hasilnya,” ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa usai meninjau puluhan ikan paus terdampar dilansir dari Antara, Jumat (19/2).

Puluhan ikan terdampar di pantai di Madura diperkirakan sejak Kamis (18/2), ada beberapa ekor yang masih hidup berusaha dikembalikan ke habitatnya oleh sejumlah relawan dibantu warga setempat.

Berdasarkan informasi tim drone Universitas Trunojoyo Madura (UTM), hari ini total yang terseret arus 49 ekor yang sebagian besar sudah mati karena terdampar di arus dangkal.

Selain meneliti, pihaknya berkoordinasi dengan tim Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengetahui penyebab terjadinya ikan paus terdampar di daerah tersebut.

“Jumlahnya akan dipastikan lagi, sebab ada beberapa relawan yang kemarin berusaha mendorong ikan paus kembali ke laut,” kata dia.

Di sela peninjauan, Khofifah ikut melepas tiga ekor ikan paus hidup ke laut dengan harapan bisa tetap hidup dan kembali ke habitatnya.

“Paus ini kalau dilepas ke laut harus bersama-sama. Karena ada suasana kebersamaan, dan mengikuti satu napas luar biasa,” tambah Khofifah.

Pada Juli tahun lalu, 10 paus pilot ditemukan mati di dekat Kupang, sebuah kota di provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pada tahun 2018, seekor paus sperma ditemukan mati di Indonesia dengan lebih dari 100 gelas plastik dan 25 kantong plastik di dalam perutnya, meningkatkan kekhawatiran tentang masalah sampah laut yang sangat besar di nusantara.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi