Ekspor Karet Masih Anjlok Dampak La Nina

Ekspor Karet Masih Anjlok Dampak La Nina
Pohon karet (Pixabay)

Analisadaily.com, Medan - Meningkatnya intensitas curah hujan sebagai dampak dari fenomena La Nina yang terjadi di Indonesia sejak Oktober 2020, mengakibatkan berkurangnya produksi perkebunan karet.

Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara (Sumut) Edy Irwansyah mengatakan, menurunnya produksi ini menyebakan pabrik pengolahan karet remah (crumb rubber) mengalami kesulitan pasokan bahan baku.

“Volume ekspor Januari-Februari 2021 mengalami penurunan 6,7 persen menjadi 64.974 ton dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020,” kata Edy, Minggu (14/3).

Diterangkannya, vilume ekspor Februari 2021 mengalami penurunan 3,1 persen menjadi 31.975 ton dibandingkan bulan sebelumnya.

Lima negara tujuan utama ekspor karet Sumatera Utara adalah Jepang (25,9 persen), USA (20,6 persen), Brasil (9,2 persen), China (7,7 persen), dan Turki (4,6 persen).

Rataan harga karet TSR20 Februari 2021 sebesar 168.56 sen US per Kg, mengalami peningkatan 7,07 sen dibandingkan rataan bulan ini sampai dengan 12 Maret sebesar 175,63 sen.

“Adanya peningkatan harga ini dipicu karena berkurangnya pasokan bahan baku yang merata di Indonesia sebagai dampak fenomena La Nina,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi