Hindari Penularan Covid-19, China Batalkan Pendakian ke Gunung Everest

Hindari Penularan Covid-19, China Batalkan Pendakian ke Gunung Everest
Dalam foto udara yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, Gunung Qomolangma, juga dikenal sebagai Gunung Everest, base camp terlihat pada 25 Mei 2020. (AP/Purbu Zhaxi)

Analisadaily.com, Nepal - China telah membatalkan upaya untuk mendaki Gunung Everest, karena kekhawatiran akan mengimpor kasus Covid-19 dari negara tetangga Nepal

Kantor berita Xinhua mengkonfirmasi itu pemberitahuan pada Jumat (14/5) dari Administrasi Umum Olahraga China.

Langkah itu merupakan kewaspadaan yang telah diambil China dalam menangani pandemi. Sebagian besar, mereka telah mengekang penularan virus Corona domestik, Nepal mengalami lonjakan dengan rekor jumlah infeksi dan kematian baru.

China telah mengeluarkan izin kepada 38 orang, semuanya warga negara China, untuk mendaki gunung setinggi 8.849m pada musim semi ini.

Nepal telah memberikan izin kepada 408 orang. Pendakian tidak diizinkan dari kedua sisi tahun lalu karena pandemi.

Di Nepal, beberapa pendaki melaporkan dinyatakan positif Covid-19 setelah mereka dijatuhkan dari base camp Everest.

Bulan Mei biasanya memiliki cuaca terbaik untuk mendaki Everest. Skor telah mencapai puncak minggu ini dan lebih banyak diharapkan untuk mencoba akhir bulan ini setelah cuaca membaik. Dua pendaki tewas di sisi Nepal, satu Swiss dan satu Amerika.

China sebelumnya mengatakan, akan membuat garis pemisah di puncaknya dan melarang orang-orang di sisinya untuk melakukan kontak dengan siapa pun di pihak Nepal. Tidak jelas bagaimana itu akan dilakukan.

Seorang ahli pemandu pendakian, Lukas Furtenbach dari Austria, mengatakan dia membatalkan upaya Everest saat ini dengan tim yang terdiri lebih dari selusin pendaki dari sisi Nepal karena kekhawatiran akan virus.

"Kami mengakhiri ekspedisi kami hari ini karena masalah keamanan dengan wabah Covid-19 yang diberikan," kata Furtenbach dalam pesan dari base camp.

"Kami tidak ingin (untuk) mengirim orang atau Sherpa, mereka (bisa) sakit tinggi di sana dan mati," kata dia dilansir dari Channel News Asia, Minggu (16/5).

Sebelum berangkat ke gunung, dia telah memperingatkan, virus dapat menyebar di antara ratusan pendaki, pemandu, dan penolong lainnya yang sekarang berkemah di pangkalan Everest jika semuanya tidak segera diperiksa dan tindakan pengamanan tidak diambil.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi